Suara.com - Seniman kenamaan Arswendo Atmowiloto dikabarkan sedang berjuang melawan kanker prostat yang diidapnya. Akibat kanker prostat ini, kondisi kesehatan Arswendo menurun.
Hal ini disampaikan oleh rekan sesama seniman, Rudolf Puspa, Arswendo sebelumnya sudah menjalani dua kali operasi. Namun baru-baru ini kondisinya kembali menurun hingga harus dilarikan ke rumah sakit.
"Arswendo dua bulan ini terkena kanker prostat. Sudah dua kali dioperasi. Kondisinya tadi pagi drop, dibawa dengan ambulans ke Rumah Sakit Pertamina. Mohon doa yaa," tulis Rudolf Puspa.
Kanker prostat merupakan salah satu kanker mematikan di dunia.
Menurut Yayasan Kanker Indonesia, kanker prostat menempati peringkat keenam sebagai jenis kanker paling mematikan setelah kanker payudara, kanker paru-paru, kanker usus besar, kanker mulut rahim, dan kanker hati.
Tidak hanya itu, kanker ini diketahui pula sebagai kanker ketiga yang paling sering diderita laki-laki di Indonesia, di mana satu di antara 10 orang pria terutama yang berusia lanjut menderita kanker ini.
Kanker ini disebut sebagai penyakit mematikan karena gejalanya sering tidak terdeteksi hingga sudah menginjak stadium lanjut.
Sebenarnya penyebab utama kanker prostat tidak diketahui secara pasti, tetapi risiko mengembangkan penyakit ini meningkat seiring bertambahnya usia, berdasarkan laman Pusat Kanker Amerika.
Tetapi ada beberapa faktor risiko umum untuk kanker prostat:
Baca Juga: Arswendo Atmowiloto Idap Kanker Prostat, Waspadai Penyebab dan Gejalanya
- Ras: penelitian menunjukkan pria Afrika-Amerika sekitar 70% lebih mungkin mengembangkan kanker prostat dalam hidup mereka daripada pria Kaukasia atau Hispanik.
- Usia: Risiko terkena kanker prostat meningkat seiring bertambahnya usia.
Sementara hanya satu dari 10.000 pria di bawah usia 40 tahun yang akan didiagnosis menderita kanker prostat, satu dari 15 pria berusia 60 tahunan akan didiagnosis menderita penyakit ini.
- Riwayat keluarga: Pria dengan kerabat dekat, seperti ayah atau saudara laki-laki, yang memiliki atau memiliki kanker prostat, dua kali lebih mungkin mengembangkan penyakit ini.
- Gaya hidup: Pola makan yang tinggi lemak jenuh, serta obesitas, meningkatkan risiko kanker prostat.
- Tingkat testosteron yang tinggi: Pria yang menggunakan terapi testosteron lebih mungkin mengembangkan kanker prostat, karena peningkatan testosteron merangsang pertumbuhan kelenjar prostat.
Berita Terkait
-
Promosi Nikah Siri di TikTok Bikin Resah: Jalur Berisiko, Tapi Peminatnya Makin Menggila
-
Superbank Akui Ada 'Risiko' Jelang IPO
-
Pemanis Alternatif yang Lebih Sehat daripada Gula Pasir
-
Literasi Keuangan untuk Gen Z di Kampus: Bekal Wajib di Tengah Maraknya Layanan Finansial Digital
-
Empat Metode Pengendalian Risiko yang Harus Dipelajari Setiap Trader Forex
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial