Suara.com - Saat ini banyak sekali produk makanan dan minuman yang berlabel "rendah lemak". Produk makanan dan minuman tersebut tentu saja menggiurkan orang yang sedang menjalankan diet.
Padahal produk makanan dan minuman "rendah lemak" ini tidak sepenuhnya menjadi pilihan tepat untuk Anda yang sedang diet.
Para ahli medis pun sudah banyak yang mengakui makanan dan minum "rendah lemak" itu tidak sepenuhnya menyehatkan. Label "rendah lemak" seolah hanya untuk menarik perhatian banyak orang dan meningkatkan penjualan.
Sebab produk rendah lemak tersebut justru bisa mengandung gula 3 kali lipat lebih banyak. Seperti yogurt dan selai kacang yang sering disebut minuman dan makanan menyehatkan.
Kim Pearson, ahli gizi dari London pun berpendapat label "rendah lemak" pada produk tertentu hanya menjebak orang-orang yang sadar akan kesehatannya.
"Banyak dari kita semakin sadar pengaruh diet untuk kesehatan tubuh dan mulai mencari makanan yang tepat serta lebih sehat untuk dikonsumsi," kata Kim Pearson dikutip dari Daily Mail.
Kesadaran orang akan makanan sehat itulah seolah dimanfaatkan oleh sejumlah perusahaan untuk mengeluarkan produk berlabel "rendah lemak".
Kim Pearson menilai label tersebut hanya untuk menarik pasar karena kandungan di dalam produk sesungguhnya tidak seperti yang diharapkan banyak orang.
"Ini menyesatkan dan membingungkan bagi konsumen yang ingin mengonsumsi makanan sehat," jelasnya.
Baca Juga: Tak Cuma Teman Diet, 3 Manfaat Kacang Pistachio untuk Perawatan Kecantikan
Karena makanan yang tidak mengandung lemak sering kali mengandung banyak gula dan bahan tambahan lain agar produk masih flavoursome dan bertekstur menarik.
"Perlu diingat lemak sehat sangat penting untuk kesehatan dan diet rendah lemak bukanlah cara terbaik untuk menurunkan berat badan," tambahnya.
Padahal konsumsi terlalu banyak gula juga bisa menyebabkan kenaikan berat badan dan masalah penyakit lainnya. Pada anak-anak yang terlalu banyak makan gula berisiko mengalami kerusakan gigi, kelebihan berat badan dan diabetes tipe 2.
Selain itu, mereka juga bisa berisiko sakit jantung dan kanker seiring bertambahnya usia.
Tetapi, asupan gula setiap orang juga berbeda-beda tergantung pada usia. Bagi anak-anak usia 4-6 tahun harus membatasi asupan gulanya maksimal 19 gram per hari.
Berita Terkait
-
Ternyata Sesederhana Ini! Rutinitas Malam yang Ampuh Cegah Gula Darah Naik
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah
-
Jangan Takut MCU! Ini 9 Hal Penting yang Diperiksa dan Artinya
-
Susu Tanpa Tambahan Gula, Pilihan Lebih Aman untuk Anak
-
Diabetes Makin Umum di Usia Muda, Begini Cara Sederhana Kendalikan Gula Darah
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat