Suara.com - KLB Hepatitis A di Pacitan, Cincau dan Air Minum Diduga Jadi Sumber Penularan
KLB Hepatitis A di Pacitan mendapat perhatian dari pemerintah pusat. Sebabnya, data terbaru menyebut jumlah korban terinfeksi saat ini sudah mencapai 957 orang.
Kasus ini mulai dilaporkan sejak 15 Juni 2019 oleh Puskemas Sudimoro ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pacitan, setelah mereka melihat adanya delapan kasus yang diduga Hepatitis A.
Terkait hal ini dr. Anung Sugihantono, M.Kes, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengatakan, Tim Gerak Cepat Kemenkes, Dinkes Provinsi Jawa Timur, BBTKL-PP Surabaya, Dinkes Kabupaten Pacitan dan Puskesmas Sudimoro segera melakukan penyelidikan epidemiologi.
Hasilnya, lanjut dia, Hepatitis A di Kabupaten Pacitan yang tersebar di sembilan puskesmas, diduga ditularkan melalui kontaminasi air dan makanan.
"Bisa dari air karena di sana ada yang namanya Sungai Sukorejo, yang membelah daerah kejadian Hepatitis A ini dan atau penjual makanan yang menjajakan dagangannya ke beberapa desa di sana. Serta adanya tradisi makan bersama yang juga bisa diedarkan melalui satu desa ke desa yang lain," jelas dia dalam konferensi pers di Gedung Kemenkes RI, Jakarta, Senin (1/7/2019).
Lebih lanjut, kata dr. Anung pada saat bulan Ramadan lalu, masyarakat sekitar di mana kasus Hepatitis A terjadi, banyak mengkonsumsi jangelan atau cincau yang dibawa oleh pedagang keliling.
"Sementara media yang digunakan berupa air yang diduga mengunakan air yang tidak dimasak, tetapi perlu dilakukan analisis epidemiologi lebih lanjut terkait hal ini," ujarnya lagi.
Baca Juga: Australia Diserang Wabah Hepatitis A dari Buah Beku
Di saat yang sama, ada tradisi yang biasa dilakukan masyarakat Kabupaten Pacitan di bulan Ramadan, di mana mereka melakukan kegiatan berbuka bersama di Masjid, yang masing-masingnya membawa makanan minuman dan dikonsumsi bersama serta dibawa pulang ke rumah.
Dari sisi lingkungan, kebersihan sumber air juga jadi sorotan. di sepanjang aliran sungai banyak limbah rumah tangga yang mengalir ke sungai. Air sungai tersebut didistribusikan melalui mobil tangki untuk dijual ke masyarakat di mana air tersebut digunakan oleh masyarakat sebagai sumber air bersih.
Daerah yang mengalami KLB Hepatitis A secara geografis adalah daerah pegunungan yang sedang mengalami musim kemarau sehingga kesulitan mendapat air bersih. Di kawasan tersebut juga terdapar depo air minum isi ulang, meski tidak semua masyarakat mengonsumsi air tersebut.
Untuk mengurangi pola penularan, kata dr. Anung, Kemenkes telah melakukan sejumlah upaya, di antaranya pengamanan sumber air bersih melalui kaporisasi sumber air bersih, meningkatkan kesedaran masyarakat untuk melakukan pola hidup bersih dan sehat melalui cuci tangan pakai sabun bagi penderita, keluarga dan tetangga yang kontak dengan penderita.
Serta pengamanan lingkungan dari kemungkinan paparan virus Hepatitis A melalui pembagian Lysol pada penderita dan keluarganya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!
-
5 Pilihan Obat Batu Ginjal Berbahan Herbal, Aman untuk Kesehatan Ginjal dan Ampuh
-
Catat Prestasi, Tiga Tahun Beruntun REJURAN Indonesia Jadi Top Global Distributor
-
Mengenal UKA, Solusi Canggih Atasi Nyeri Lutut dengan Luka Minimal
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli