Suara.com - Saking banyaknya orang yang sering mengejek penampilan anaknya di media sosial, Ussy Sulistiawaty akhirnya memberi petuah khusus untuk sang anak melalui instagram.
Nasihat itu ditujukan terutama untuk anak sulungnya, Nur Amalia Putri alias Amel yang merupakan anak angkatnya. Beberapa hari lalu, Ussy Sulistiawaty mengunggah foto Amel di Instagram.
Dalam unggahannya, dia berpesan agar anaknya tak melakukan operasi wajah atau operasi plastik ketika sudah beranjak dewasa.
"Kak, kalau udah gede ga perlu operasi-operasi wajah ya kak, hidungmu udah bangir, bibirmu udah seksi, alismu pun Masya Allah sempurnaaaaaa," tulis Ussy Sulistiawaty.
Ussy hanya meminta agar anaknya tumbuh menjadi seseorang yang berbakti kepada orangtua, berhati baik, taat beragama dan tidak lelah menimba ilmu.
Tak bisa dipungkiri bahwa seseorang bisa saja melakukan operasi wajah dengan alasan banyak orang mengejek penampilannya.
Padahal operasi plastik pada remaja bisa menimbulkan banyak efek samping serius. Tak hanya remaja, orang yang melakukan operasi plastik plastik berisiko mengalami komplikasi berikut ini, seperti dilansir dari Healthline.
1. Komplikasi anestesi
Anestesi yang digunakan saat operasi agar pasien tidak sadar bisa menyebabkan komplikasi, seperti infeksi paru-paru, stroke, serangan jantung, dan kematian. Biasanya penderita akan merasakan gejala seperti gemetaran, mual dan muntah serta kebingungan.
Baca Juga: Terlalu Cantik, Personal Trainer Ini Sering Dikira Operasi Plastik
2. Kerusakan saraf
Operasi plastik jenis apapun semuanya berpotensi menyebabkan kerusakan saraf. Mati rasa dan kesemutan setelah operasi plastik merupakan tanda-tanda adanya kerusakan saraf.
Kebanyakan wanita yang melakukan operasi payudara akan mengalami perubahan sensitivitas dan 15 persen mengalami perubahan permanen pada putingnya.
3. Infeksi
Infeksi setelah operasi plastik kemungkinan terjadi 1,1-2,5 persen, terutama pada orang yang melakukan operasi payudara, bahkan meskipun mereka telah melakukan perawatan pasca operasi.
Infeksi kulit selulitis dapat terjadi setelah operasi. Dalam beberapa kasus, infeksi dapat bersifat internal dan parah, membutuhkan antibiotik intravena (IV).
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan