Suara.com - Umumnya, penderita infeksi saluran kemih akan mengonsumsi antiobiotik. Tetapi sayangnya, perawatan ISK dalam 'bahaya'.
Sebab, beberapa bakteri yang menyebabkan ISK sedikit demi sedikit menjadi resisten terhadap antibiotik, tulis New York Times via INSIDER.
Menurut Yayasan Perawatan Urologi Amerika, setidaknya ada sekitar 60% wanita dan 12% pria yang menderita ISK. Dan standar perawatan infeksi ini melibatkan antibiotik oral seperti Bactrim, Septra, atau Monurol, menurut Mayo Clinic.
Tetapi semakin banyak bakteri penyebab penyakit tidak menanggapi obat-obatan ini, bahkan menyebabkan orang yang sehat sekalipun menjadi rentan terhadap komplikasi dari infeksi ringan seperti ISK.
Para peneliti menemukan 12 jenis E. coli pada unggas sebagai bakteri yang menyebabkan kasus ISK yang kebal antibiotik.
Peneliti percaya strain ini masuk ke tubuh manusia setelah mereka memakan daging unggas tersebut. Setelah keluar melalui kotoran, E. coli dapat masuk ke uretra (lubang kecil yang Anda buang air kecil) dan menginfeksi saluran kemih.
Uretra wanita lebih dekat dengan anus mereka daripada pria, sehingga wanita lebih cenderung mendapatkan ISK, menurut Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Amerika Serikat.
Hasilnya bisa berupa ISK yang sulit diobati. Penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi kesehatan serius, bahkan kematian.
Seperti seorang wanita yang didiskusikan dalam New York Times. Ia mengalami infeksi ginjal karena tidak ada antibiotik yang secara efektif bisa digunakan untuk mengobatinya karena bakteri sudah mulai kebal dengan obat.
Baca Juga: Benarkah Cuka Sari Apel Bisa Obati Infeksi Saluran Kemih?
Dia perlu dirawat di rumah sakit dan akhirnya mengonsumsi obat yang disebut ertapenem dengan biaya sangat mahal.
Tanpa pengobatan apa pun, bakteri ISK dapat masuk ke dalam darah dan menyebabkan kegagalan organ, kemudian kematian.
Berita Terkait
-
Terobosan Baru! Bagaimana Bakteri Bisa Dipakai untuk Mendeteksi Mikroplastik?
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
7 Gejala Infeksi Saluran Kemih Ancam Pria Usia 40-an, Waspada!
-
Kulkas 711 Liter Ini Bisa Sterilkan Udara Sampai 99,99 Persen, Bikin Makanan hingga ASI Awet!
-
Resistensi Antimikroba Ancam Masa Depan Kesehatan Berkelanjutan: Butuh Solusi Lintas Sektor
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis