- Hasil laboratorium menunjukkan penyebab utama keracunan berasal dari bakteri.
- Ani memastikan tidak ada temuan unsur kimia dalam hasil pemeriksaan.
- Dari siswa yang keracunan MBG di Jakarta, jumlah yang memerlukan penanganan medis tidak terlalu banyak.
Suara.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatat terdapat 10 lokasi kejadian keracunan yang berkaitan dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dari hasil pemeriksaan laboratorium, sebagian besar kasus disebabkan oleh bakteri, bukan bahan kimia.
Kepala Dinkes DKI Ani Ruspitawati mengatakan, sebagian hasil laboratorium dari sejumlah kejadian sebelumnya sudah keluar, sementara kasus terbaru masih menunggu hasil pemeriksaan.
"Beberapa kejadian sebelumnya sudah keluar hasil lab, tapi yang terakhir belum," kata Ani dalam wawancara, Senin (6/10).
Ia menjelaskan, hasil laboratorium menunjukkan penyebab utama keracunan berasal dari bakteri, sebagaimana juga disampaikan Menteri Kesehatan.
"Ya secara umum adalah bakteri ya, secara umum adalah bakteri sebagian besar. Sesuai dengan yang disampaikan Pak Menkes kemarin, memang sebagian besar penyebabnya adalah bakteri," ujar Ani.
Ani memastikan tidak ada temuan unsur kimia dalam hasil pemeriksaan. "Kimia kita nggak ada ya, nggak ada. Semuanya bakteri," ucapmya.
Lebih lanjut, Ani menyebutkan terdapat 10 lokasi di Jakarta yang melaporkan kasus keracunan MBG, dengan sekitar 60 siswa terdampak.
Namun, jumlah yang memerlukan penanganan medis tidak terlalu banyak.
Baca Juga: Pendidikan atau Pangan? Debat Pengalihan Anggaran yang Kian Panas
"Kejadian, kalau di Jakarta ada di 10 lokasi. Ada di 10 lokasi, tetapi sebenarnya siswa yang terdampak, yang sampai memerlukan peralatan kesehatan, di kita nggak terlalu banyak. Ada sekitar 60-an dari seluruh lokasi. Jadi nggak yang sangat besar," tuturnya.
Meski belum mengungkap lokasi rinci, Dinkes DKI tengah mempelajari faktor penyebab di setiap kejadian, termasuk kemungkinan masalah dalam pengolahan atau pendistribusian makanan.
"Tapi prinsipnya adalah Pemprov DKI ini adalah program dari pemerintah pusat, dari MBG dan kami Pemprov DKI memberikan support penuh supaya program ini bisa berjalan dengan baik dan memberikan hal positif terhadap anak-anak kita," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Drama Anggaran MBG: Tarik Ulur Purbaya dan Luhut
-
Dinkes DKI Akui Belum Ada Dapur MBG di Jakarta yang Kantongi Sertifikat Kebersihan
-
Pemprov DKI Kebut Sertifikasi 180 Dapur MBG, Ditarget Rampung Dua Pekan
-
Total Korban Keracunan MBG Makin Meningkat, JPPI Desak BGN Hentikan Program
-
Pendidikan atau Pangan? Debat Pengalihan Anggaran yang Kian Panas
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan