Suara.com - Arswendo Atmowiloto Meninggal, Kenali Gejala dan Risiko Kanker Prostat
Sastrawan legendaris Arswendo Atmowiloto meninggal dunia pada Jumat (19/7/2019) sore ini. Kabar Arswendo Atmowiloto meninggal didapatkan dari pesan berantai di grup jurnalis.
Sebelum meninggal di usia 70 tahun, penulis cerita Keluarga Cemara ini sempat mengalami penyakit kanker prostat. Bahkan kala itu beredar kabar Arswendo Atmowiloto meninggal, yang sempat dibantah keluarga.
Laman Cancer Research UK menulis kanker prostat adalah bentuk kanker yang paling umum di antara lelaki, dan memengaruhi sekitar satu dari delapan lelaki selama masa hidup mereka.
Kanker prostat lebih cenderung terjadi pada lelaki di atas usia 50 tahun, meski kondisi ini juga dapat didiagnosis pada usia yang lebih muda.
Kanker prostat adalah kanker yang terjadi di kelenjar prostat, kelenjar kecil yang terletak di pangkal kandung kemih. Fungsi utama kelenjar prostat, organ reproduksi lelaki, adalah mengeluarkan cairan prostat.
Kelenjar prostat sendiri seukuran biji kenari, tetapi akan membesar seiring bertambahnya usia lelaki. Kelenjar prostat mengelilingi bagian pertama dari uretra, tabung yang membawa air seni dan air mani.
Ketika kanker prostat berkembang di kelenjar prostat, ini biasanya terjadi di sel-sel kelenjar luar prostat, demikian dikatakan Cancer Research UK. Sel-sel ini disebut asinar adenokarsinoma. Kanker terjadi ketika sel-sel abnormal mulai membelah dan tumbuh tak terkendali.
Menurut Cancer Research UK, sebagian besar kasus kanker prostat tumbuh lambat dan biasanya tidak menyebar ke bagian tubuh lainnya. Ketika kanker prostat telah menyebar ke bagian lain dari tubuh, itu dikenal sebagai kanker prostat lanjut.
Baca Juga: Arswendo Atmowiloto Sakit Kanker Prostat, Penyakit Ini Bisa Picu Komplikasi
Gejala kanker prostat
Gejala kanker prostat di antaranya adalah bolak-balik buang air kecil, sering kebelet pipis, harus ekstra usaha untuk buang air kecil, merasa belum tuntas saat buang air kecil, dan adanya darah dalam urin atau air mani.
Menurut National Health Survey di Inggris, gejala-gejala di atas itu mungkin tidak selalu mengindikasikan kanker prostat.
Lelaki yang lebih tua mungkin mengalami gejala yang sama karena pembesaran prostat, yang merupakan kondisi non-kanker.
Tanda-tanda bahwa kanker prostat telah menyebar ke area lain dari tubuh mungkin termasuk sakit punggung, pinggul atau panggul; disfungsi ereksi; darah dalam urin atau air mani; dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
Penyebab kanker prostat
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial