Suara.com - Dalam beberapa tahun terakhir, tim ilmuwan dari University of Cambridge telah mengeksplorasi korelasi antara tertosteron dan auitsme.
Penelitian baru dilansir dari Fox News ini menunjukkan adanya hubungan lebih kuat antara autisme dan estrogen. Penelitian ini diterbitkan di Molecular Psychiatry yang dipimpin oleh Dr. Simon Baron-Cochen, direktur universitas Pusat Penelitian Autisme.
Para peneliti melihat peningkatan aktivitas testosteron selama masa kehamilan pada anak-anak yang mengembangkan potensi autisme, terutama pada anak laki-laki.
Temuan mereka sesuai dengan insiden autisme yang lebih tinggi pada anak laki-laki. Menurut CDC , anak laki-laki 4 kali lebih mungkin mengalami autisme memiliki kelainan dibandingkan anak perempuan.
Namun, penelitian ini melaporkan bahwa penelitian lain tidak selalu menunjukkan korelasi antara testosteron tinggi dan autisme. Sebagai contoh, beberapa penelitian mengukur kadar hormon setelah bayi lahir, tetapi kadar testosteron yang tinggi tidak sesuai dengan diagnosis autisme.
Dengan demikian, para peneliti mencatat bahwa temuan ini mungkin menyarankan hubungan antara ASD dan sistem endokrin yang lebih luas.
Selama studi baru ini, para peneliti juga mengukur kadar estrogen melalui sampel cairan ketuban dari Denmark Birth Birth Cohort.
Mereka mengukur kadar estrogen pada 98 ibu hamil mengandung anak laki-laki yang mengembangkan autism spectrum disorder (ASD) dan 177 ibu hamil mengandung anak laki-laki yang tidak ada indikasi autisme.
Hasilnya, kadar estrogen yang tinggi berhubungan erat dengan meningkatkan risiko bayi mengembangkan autisme.
Baca Juga: Menyentuh, Ketika Penumpang Berteman dengan Penderita Autis di Pesawat
Korelasi antara estrogen dan autisme ini dapat memberikan jalan baru untuk mengeksplorasi penyebab ASD karena kadar estrogen dalam autisme belum pernah diteliti.
Namun, estrogen diketahui memengaruhi perkembangan otak seperti halnya testosteron.
Para ilmuwan telah menunjukkan bahwa gadis autis memiliki struktur otak abnormal yang dapat dilihat melalui MRI.
Selain itu, anak perempuan autis dan ibunya cenderung lebih sering terkena kanker payudara atau ovarium dibandingkan wanita lain.
Tingkat estrogen yang tinggi juga dapat menjelaskan beberapa karakteristik seputar autisme yang telah diamati oleh penelitian sebelumnya.
Studi ini menyimpulkan bahwa estrogen yang tinggi adalah "karakteristik autisme." Para penulis berpikir hormon ini dapat berinteraksi dengan faktor genetik yang berperan dalam gangguan tersebut.
Berita Terkait
-
Rayakan Keberagaman, Belajar Hidup Berdampingan dengan Autisme: Bagaimana Caranya?
-
Sumbang Rp59 M, Suga BTS Rutin Mengajar Musik di Pusat Terapi Autisme
-
Donasi Rp 59 Miliar, Suga BTS Bangun Pusat Perawatan Autisme Atas Namanya
-
CEK FAKTA: Kasus Autisme Melonjak di Vietnam Ulah Vaksin TBC Bill Gates, Benarkah?
-
Dubai Raih Pengakuan sebagai Destinasi Autisme Bersertifikat Pertama di Belahan Bumi Timur
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 Oktober 2025, Banjir 16.000 Gems dan Pemain Acak 106-110
Pilihan
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
Terkini
-
Lebih dari Sekadar Lari: Half Marathon dengan Pemandangan Ikonik Jakarta
-
Cuaca Panas Bikin Kulit Gatal dan Ruam Merah? Itu Tanda Alergi, Ini Obat yang Tepat
-
Peer Parenting: Rahasia Ibu Modern Membangun Generasi Luar Biasa
-
Rahmad Setiabudi Jadi Pelari Indonesia Tercepat di Chicago Marathon 2025
-
Kenapa Anak Muda Sekarang Banyak Terserang Vertigo? Ini Kata Dokter
-
Tips Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Menstruasi untuk Remaja Sehat dan Percaya Diri
-
Lagi Stres Kok Jadi Makan Berlebihan? Ini Penjelasan Psikolog Klinis
-
Otak Ternyata Bisa Meniru Emosi Orang, Hati-hati Anxiety Bisa Menular
-
National Hospital Surabaya Buktikan Masa Depan Medis Ada di Tangan AI!
-
Inovasi Bedah Robotik Pertama di Indonesia: Angkat Kanker Payudara Tanpa Hilangkan Bentuk Alami