Suara.com - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengimbau masyarakat terkait mati listrik yang terjadi sejak Minggu (4/8/2019) di sejumlah wilayah di Pulau Jawa.
Melalui akun Twitter-nya, Anies Baswedan mencuit tentang dampak mati listrik terhadap lemari es.
"Selamat pagi teman-teman, terkait terhentinya aliran listrik, jutaan kulkas tak berfungsi," tulis Anies Baswedan, Senin (5/8/2019).
Oleh karena itu, Anies mengimbau masyarakat untuk memeriksa makanan yang disimpan di lemari es sebelum mengonsumsinya.
"Periksa dulu makanan/minuman di kulkas, pastikan jangan ada yang mengonsumsi makanan atau minuman yang telah basi," lanjutnya.
Padamnya listrik selama berjam-jam sejak kemarin siang memang berdampak pada kehidupan sehari-hari, terutama masalah makanan yang disimpan di kulkas ini.
Berdasarkan Mayo Clinic, sisa makanan yang disimpan di dalam kulkas dapat bertahan hingga tiga hingga empat hari. Setelah jumlah hari tersebut risiko keracunan makanan akan meningkat.
Sedangkan jika mati listrik, melansir foodsavety.gov, lemari es akan tetap menjaga makanan tetap dingin hingga empat jam jika pintu tetap tertutup.
Freezer akan tetap menjaga suhunya hingga 48 jam jika isinya penuh. Dan hanya akan bertahan 24 jam jika isinya setengah penuh.
Baca Juga: Polusi Udara Jakarta Buruk, Anies Baswedan Kembali Digugat
Jika freezer Anda tidak penuh, kelompokkan paket sehingga mereka membentuk seperti 'igloo' (rumah dari es) untuk saling melindungi suhu.
Tempatkan makanan di satu sisi atau di atas nampan sehingga jika mereka mulai mencair, cairan tidak akan mengenai makanan lain.
Jika pemadaman berlangsung lama, beli lah es atau balok es untuk menjaga kulkas sedingin mungkin.
Setelah listrik kembali hidup, periksa suhu di dalam lemari es dan freezer. Buang makanan busuk, seperti daging unggas atau daging merah, makanan laut, telur atau sisa makanan yang sudah menghangat di atas suhu 4,5 derajat Celcius.
Hal yang perlu dilakukan adalah mengevaluasi makanan secara terpisah. Buang makanan yang memiliki bau, warna, tekstur yang tidak biasa, atau terasa hangat saat disentuh.
Berita Terkait
-
Terpopuler: Mata Anies Baswedan Kedutan usai Disebut Prabowo, Gaji Pegawai PLN Bikin Penasaran
-
Nilai 11 Masih Diingat Terus, Prabowo Sebut Anies yang Bikin Dirinya Menang
-
Mata Anies Baswedan Kedutan Usai Namanya Disebut Prabowo, Benarkah Artinya Lagi Dibicarakan Orang?
-
Momen Prabowo Sebut Nama Anies di Munas PKS, Ungkit Skor 11 dari 100: Dia yang Bantu Gue Menang!
-
Ngaku Tak Dendam, Prabowo Blak-blakan: Anies yang Bantu Aku Menang karena Emak-emak Kasihan
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
Terkini
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda