Suara.com - Setelah setahun kehilangan anaknya, seorang ibu bernama Stacey Costello membagikan penderitaan yang dialami. Stacey berusaha memeringatkan semua orangtua agar berhati-hati tidur satu ranjang dengan bayi.
Sampai sekarang masih banyak orangtua yang mengkhawatirkan anaknya sehingga memilih tidur satu ranjang. Padahal, pilihan itu bisa memabahayakan nyawa bayi seperti yang dialami Stacey.
"Saya tidak memaksakan bahwa orangtua tidak boleh tidur dengan anaknya sendiri. Tetapi, hal itu bisa berbahaya dan rasa sakit ketika kehilangan anak jauh lebih pedih," katanya dikutip dari Fox News.
Sebelumnya, Stacey mengatakan bahwa anaknya yang meninggal tidak memiliki masalah kesehatan apapun. Sejak lahir, biasanya Stacey menaruh anaknya tidur di ranjang sendiri tetapi masih satu kamar dengannya.
Suatu malam, ia terbangun karena anaknya butuh minum. Ia pun menidurkan anak di antara dirinya dan suami alias di satu ranjang yang sama.
Ketika sedang memberi minum anaknya, Stacey sempat tertidur. Ia baru terbangun lagi setelah satu jam dan sudah mendapati anaknya tidak bernyawa.
"Saya pasti tertidur lelap karena ketika saya bangun sekitar satu jam kemudian saya melihat bantal sudah berada di atas anaknya," katanya.
Saat itu Stacey sempat melarikan anaknya, Hugo ke Rumah Sakit Anak Royal Manchester. Sayangnya, usaha Stacey sudah terlambat dan nyawa anaknya tidak bisa terselamatkan.
Menurut keterangan tim medis, Hugo meninggal akibat kekurangan oksigen dan kerusakan otak setelah serangan jantung.
Baca Juga: Digendong Sembarang Orang, Bayi 5 Bulan Derita Infeksi Kulit Parah!
Penyebab utama kematian anaknya belum bisa ditentukan secara pasti. Namun, seorang dokter memberikan bukti bahwa anaknya mengalami hipoksia dan kerusakan otak karena kekurangan oksigen serta darah ke otak.
"Kasus kematian seperti ini ada banyak kesamaan dengan kematian mendadak yang tak terduga pada bayi. Bisa karena posisi tidur tidak aman, termasuk tidur bersama orang dewasa. Tetapi, tidur bersama di satu ranjang juga bukan selalu menjadi penyebab utama," jelas Melanie Newbould.
Oleh karena itu, Stacey menyarankan agar orangtua tidak tidur satu ranjang dengan anaknya. Meski begitu, bukan berarti orangtua dan anak tidur secara terpisah.
Menurut American of Pediatrics (AAP), justru merekomendasikan agar bayi tidur satu kamar dengan orangtua setidaknya selama 6 bulan pertama. Namun, tidurkan bayi di ranjang yang berbeda untuk mengurangi risiko kematian terkait tidur.
"Orangtua tidak boleh meletakkan bayi di sofa, kursi empuk atau tidur satu ranjang dengan orang dewasa," kata Rachel Moon.
Pasalnya, hal tersebut berkaitan dengan penyebab kematian mendadak (SIDS) pada bayi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
Terkini
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel