Suara.com - Belanda merupakan salah satu negara yang melegalkan tindakan eutanasia, prosedur suntik mati yang dilakukan tenaga medis atas permohonan pasien atau keluarga pasien.
Tapi, seorang dokter yang melakukan eutanasia justru diseret ke Pengadilan dan dituduh tidak melakukan 'verifikasi persetujuan secara mendalam'.
Dokter tersebut telah melakukan tindakan eutanasia kepada seorang pasien berusia 74 tahun yang menderita demensia berat pada 2016 lalu.
Menurut Jaksa, pasien sempat memberontak saat disuntik, terbukti karena keluarga pasien harus memegangi kerabatnya tersebut selama proses penyuntikan.
Tapi menurut sang dokter, ia hanya bersikap hati-hati saat bekerja.
Kasus pengadilan ini merupakan kasus eutanasia pertama sejak Belanda melegalkan metode tersebut pada 2002 lalu.
Dilansir dari BBC, jaksa sendiri mengaku bahwa pihaknya tidak menargetkan hukuman penjara bagi dokter yang telah pensiun tersebut. Mereka hanya ingin menjelaskan bagaimana hukum melihat eutanasia untuk pasien yang menderita demensia.
"Sebuah pertanyaan penting untuk kasus ini adalah, berapa lama seorang dokter harus terus berkonsultasi dengan pasien demensia, jika pasien pada tahap sebelumnya sudah meminta eutanasia. Kami tidak meragukan niat jujur dokter," kata juru bicara layanan penuntut umum, Sanna van der Harg.
Pasien yang didiagnosis menderita alzheimer empat tahun sebelum dia meninggal itu sempat menulis sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa ia 'ingin ditidurkan' daripada masuk rumah perawatan.
Baca Juga: Alami Kekerasan Seksual, Gadis Ini Akhiri Hidup dengan Eutanasia
Tetapi pasien juga menambahkan, "Saya ingin dapat memutuskan (kapan harus mati) yang masih dalam pikiran saya dan ketika saya pikir waktunya tepat," kata penyiar publik, NOS.
Di sisi lain, pihak anggota keluarga pasien mendukung dokter dalam kasus hukum ini. "Dokter membebaskan ibuku dari penjara mental yang akhirnya dia masuki," kata salah satu putri almarhum dalam sebuah pernyataan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
Stop Jilat Bibir! Ini 6 Rahasia Ampuh Atasi Bibir Kering Menurut Dokter
-
Alarm Kesehatan Nasional: 20 Juta Warga RI Hidup dengan Diabetes, Jakarta Bergerak Melawan!
-
Panduan Memilih Yogurt Premium untuk Me-Time Sehat, Nikmat, dan Nggak Bikin Bosan
-
Radang Usus Kronik Meningkat di Indonesia, Mengapa Banyak Pasien Baru Sadar Saat Sudah Parah?
-
Stop Diet Ketat! Ini 3 Rahasia Metabolisme Kuat ala Pakar Kesehatan yang Jarang Diketahui
-
Indonesia Darurat Kesehatan Mental, Kasus Terbanyak: Depresi, Anxiety, dan Skizofrenia
-
Rekomendasi Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh yang Mudah Ditemukan di Apotek
-
Horor! Sampah Plastik Kini Ditemukan di Rahim Ibu Hamil Indonesia, Apa Efeknya ke Janin?
-
Kebutuhan Penanganan Kanker dan Jantung Meningkat, Kini Ada RS Berstandar Global di Surabaya
-
Waspada Ibu Hamil Kurus! Plis Kenali Risikonya dan Cara Aman Menaikkan Berat Badan