Suara.com - Seorang dokter hewan di Taiwan nekat bunuh diri karena tak kuasa menahan tekanan dari aktivis penyayang binatang terhadap dirinya. Dokter yang juga pengelola tempat penampungan hewan itu dikecam lantaran melakukan eutanasia terhadap 700 ekor anjing dalam dua tahun terakhir.
Jian Zhicheng, si dokter perempuan merupakan direktur Pusat Perlindungan dan Pelatihan Hewan di Xinwu, Taiwan. Tekanan dan ancaman ia alami setelah mengungkap bahwa ia terpaksa mengeutanasia 700 ekor anjing karena terbatasnya ruang penampungan hewan yang ia kelola. Eutanasia sendiri merupakan tindakan mengakhiri dengan sengaja kehidupan orang ataupun hewan piaraan yang sakit berat atau luka parah dengan kematian yang tenang dan mudah atas dasar perikemanusiaan.
Lansiran MailOnline, kematian Dokter Zhicheng dikonfirmasi pada tanggal 12 Mei oleh seorang staf Kantor Perlindungan dan Pengendalian Hewan Taoyuan. Namun, mereka menolak memberitahu penyebab pasti kematian Zhicheng.
"Pengelola tempat penampungan hewan umum berhak melakukan eutanasia apabila mereka kekurangan ruang penampungan, berdasarkan undang-undang Taiwan," kata staf tersebut.
"Karena ini merupakan penampungan hewan, tidak diperbolehkan menolak hewan-hewan liar yang datang, meski jumlahnya lebih banyak ketimbang hewan yang diadopsi. Dan untuk menjaga standar kualitas hidup hewan-hewan yang ada di sini, hal ini (eutanasia) diperbolehkan," ujarnya.
Saat ini, ada 410 ekor anjing dan 94 kucing yang ditampung di penampungan hewan Xinwu. Penampungan tersebut memiliki kapasitas 500 anjing dan 100 kucing.
Zhicheng, oleh teman-temannya, dikenal sebagai orang yang baik dan berdedikasi tinggi. Dokter berusia 31 tahun itu sudah bekerja di tempat penampungan hewan tersebut selama beberapa tahun.
Zhicheng mengungkap jumlah hewan yang meninggal dengan eutanasia dalam sebuah berita beberapa waktu yang lalu. Hal itu membuat para aktivis penyayang binatang geram. Ia bahkan dijuluki sebagai "perempuan pembantai" dan "pembantai cantik".
Permasalahan yang dialami Zhicheng menjadi dilematis. Di satu sisi, ia merasa tertekan oleh serangan para aktivis, sementara di sisi lain, ia harus mencari solusi membeludaknya jumlah hewan yang harus ditampung.
Lansiran People's Daily Online, Zhicheng dilaporkan hilang oleh suaminya setelah si dokter tak pulang ke rumah pada 5 Mei lalu. Ia ditemukan tak sadarkan diri pada hari yang sama oleh polisi setelah menyuntikan obat eutanasia ke tubuhnya. Sempat dirawat, Zhicheng meninggal dunia di rumah sakit sepekan kemudian. (Asia One)
Berita Terkait
-
Kematian Diplomat Arya Daru: Polisi Akan Buka Semua Bukti CCTV ke Keluarga
-
Demi Buktikan Bukan Pembunuhan, Polisi akan 'Buka-bukaan' 20 CCTV ke Keluarga Arya Daru
-
Misteri Kematian Arya Daru: Pengacara Desak Polisi Periksa 2 Saksi Kunci!
-
Istri Almarhum Arya Daru yang Meninggal Misterius Bersuara: Saya Minta Hati Nurani
-
Olla Ramlan Ungkap Pernah 3 Kali Coba Bunuh Diri: Orang Enggak Tahu Sakitnya
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Anggaran Dipangkas Rp 15 Triliun, Gubernur DKI Siapkan Obligasi Daerah, Menkeu Beri Lampu Hijau
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
Regulasi Terus Berubah, Penasihat Hukum Internal Dituntut Adaptif dan Inovatif
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre