Suara.com - Hukuman kebiri kimia bagi pelaku kejahatan seksual tengah menjadi perbincangan, setelah Pengadilan Negeri Mojokerto menjatuhkan hukuman kebiri dan penjara 12 tahun pada terdakwa kasus pemerkosaan 9 anak di Mojokerto, Muhammad Aris (21).
Kebiri kimia ini menimbulkan pro kontra karena dinilai mengambil hak asasi manusia Aris sebagai pelaku kejahatan seksual tersebut.
Begitu pula menurut pendapat anggota Komnas HAM yang menolah hukuman kebiri kimia pada pelaku kejahatan seksual.
"Kami menolak hukum kebiri karena itu melanggar hak asasi manusia," terang Mochammad Choirul Anam, anggota Komnas HAM RI, Senin (26/8/2019).
Kebiri kimia dilansir dari The Sun adalah pengebirian menggunakan obat-obatan antiandrogen, baik untuk mengurangi libido dan aktivitas seksual maupun mengobati kanker prostat.
Selama puluhan tahun dilansir dari Science Direct, pengebirian kimia ini sudah digunakan untuk mengobati pasien kanker prostat.
Selain menghilangkan libido, pengebirian kimia ini bisa menyebabkan efek samping kelelahan, hot flushes hingga anemia. Dalam hal ini, risiko anemia sudah dikaitkan dengan kematian, ketergantungan fungsional dan sindrom geriatri, seperti demensia.
Banyak yang mengatakan pada periode tertentu efek samping dari kebiri kimia ini dipercaya akan hilang. Tetapi, terapi hormon menggunakan obat analog LHRH ini bisa menimbulkan dampak jangka panjang.
Seseorang bisa saja mengalami komplikasi akibat pengebirian kimia dalam jangka panjang, seperti osteoporosis. Komplikasi potensial lainnya termasuk diabetes dan penyakit arteri koroner.
Baca Juga: Predator Anak Terancam Kebiri Kimia, Keluarga Sebut Perilaku Aris Abnormal
Sementara efek hot flushes bisa memengaruhi progesteron, gabapentin dan antidepresan dengan membawa komplikasinya masing-masing.
Berita Terkait
-
Pendapatan Rp109,6 Triliun pada Q3 2025, Telkom Pacu Efisiensi dan Inovasi Bisnis Jangka Panjang
-
Dari Berantas Stunting Hingga Dukung UMKM, Jadi Jurus Jitu BUMN Dorong Ekonomi Lokal
-
Cara Pani Genjot Kualitas SDM Lewat Investasi Jangka Panjang
-
5 Rekomendasi HP untuk Pemakaian Jangka Panjang, Awet Dipakai Bertahun-tahun
-
Harga Emas Hari Ini 12 Agustus 2025: Analisis dan Proyeksi Terkini
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Seluruh Gubernur Wajib Umumkan Kenaikan UMP 2026 Hari Ini
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
Terkini
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia