Suara.com - Sering Stres Bikin Rentan Depresi, Ini Penjelasan Dokter Jiwa
Setiap manusia di dunia pasti pernah merasakan stres. Namun, daya tahan tiap orang menghadapi stres berbeda-beda.
Dokter jiwa dari RS Omni Alam Sutera, dr. Andri, SpKJ, FAPM, mengatakan siapa saja bisa mengalami stres. Bahkan, reaksi terhadap seseorang bisa sangat berlainan.
"Bisa saja kondisi stres yang dia alami bahkan membuat dia semakin mampu melakukan tugas kehidupan sehari-hari bahkan mencapai sesuatu yang dia harapkan," tulis dr Andri dalam blog pribadinya Psikosomatik.net, yang dikutip Suara.com, Minggu (8/9/2019).
Meski begitu diakuinya, ada orang yang daya tahannya terhadap stres termasuk rendah. Berdasarkan teori General Adaptation Syndrome yang dikemukakan oleh Hans Seyle tahun 1950, stres yang dipersepsikan sebagai emosi negatif akan memasuki fase alarm.
Fase alarm merupakan fase pertama, yang membuat individu yang mengalami stres mencoba beradatapsi dengan berupaya mengatasi masalahyang menyebabkan stres.
Setelah itu, tubuh yang telah beradaptasi dengan stres memasuki fase resistance. Reaksinya bermacam-macam, namun menurut dr Andri tubuh bisa mengatasi sendiri masaah yang kita alami.
Nah, pada beberapa orang, tubuh tidak bisa beradaptasi dengan baik terhadap stres yang datang. Hal ini membuat kondisi tubuh menurun, karena tidak kuat menghadapi stres. Fase ini dikatakan dr Andri sebagai fase exhaustion alias kelelahan.
"Pada fase inilah orang bisa mengalami keluhan stres yang berkepanjangan dan juga bisa mengarah ke gangguan jiwa seperti gangguan cemas atau depresi," tulis pemilik akun Twitter @Mbahndi ini.
Baca Juga: Lompat dari Jembatan, Siswi SMA Diduga Depresi karena Ayahnya Meninggal
Gejala lain yang biasanya menyertai adalah putus asa, kesedihan berlarut, dan rasa putus asa. Jika hal ini sudah Anda rasakan, ditambah beban stres yang semakin tak kuat ditanggung, dr Andri menyarankan untuk segera mencari bantuan profesional.
Berita Terkait
Terpopuler
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?