Suara.com - Kanker prostat merupakan kanker ketiga paling mematikan bagi lelaki di Indonesia, setelah kanker paru dan kanker kolorektal. Sayangnya, menurut ahli urologi dr. Abdur Rahman SpU(K), pada banyak lelaki, kanker prostat seringkali muncul secara diam-diam atau tanpa gejala.
Sehingga lanjut dia, biasanya pasien datang dalam tahap lanjut, atau saat kanker sudah metastasi ke bagian tulang, yang menyebabkan kerapuhan atau patah tulang, ejakulasi berkurang, impotensi, hingga anemia.
"Gejala awal agak susah, karena sebagian datang tidak ada gejala sama sekali, karena tumornya terlalu kecil untuk mengganggu saluran kemih. Kalau ada gejala, mirip sama sakit prostat, gejalanya buang air kecil sakit, terlalu sering kencing saat malam, atau kencing berdarah," jelas dr. Abdur Rahman dalam seminar kanker prostat di Yayasan Kanker Indonesia, Jakarta, Sabtu (14/9/2019).
Hal inilah yang membuat dia menyarankan agar sebaiknya semua lelaki, baik yang memiliki faktor risiko kanker prostat atau tidak, jika sudah menginjak usia 50 tahun, untuk melakukan screening atau tes awal, agar bisa terdeteksi sedini mungkin.
Karena, lanjut dia, risiko kanker prostat pada lelaki berusia 50 tahun atau lebih akan meningkat dibandingkan lelaki berusia 45 tahun ke bawah. Apalagi, jika lelaki tersebut memiliki ayah atau saudara lelaki yang memiliki kanker prostat juga.
"Jika punya keluarga yang memiliki kanker prostat, maka risiko akan meningkat 2-4 kali lipat, sehingga saat usia 45-50 tahun, sebaiknya lakukan deteksi dini," sarannya lagi.
Jika terdeteksi dini ketika masih terbatas pada kelenjar prostat, kata dr. Abdur Rahman SpU(K), pasien memiliki peluang lebih besar untuk berhasil dalam pengobatan.
Kanker prostat sendiri terjadi dikarenakan adanya pembesaran prostat secara mikroskopis yang terjadi pada lelaki seiring usia mereka. Namun, saat pembesarannya abnormal dan bermutasi di luar kendali, kondisi inilah yang menjadikan kanker prostat muncul.
Baca Juga: Dari Kanker Paru hingga Prostat, Berikut 5 Kanker Paling 'Memakan Korban'
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke