Suara.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi menemukan fakta baru terkait fenomena keracunan massal di Kampung Pangkalan, Sukabumi, Jawa Barat, yang terjadi beberapa hari lalu.
Berdasarkan penyelidikan epidemologi yang telah dilakukan, Plt Kepala Dinkes Kabupaten Sukabumi, Harun Alrsyid menyebut, ditemukan bakteri Campylobacter Jejuni (Kampilobakter).
"Dari hasil pemeriksaan sementara, diambil dari sediaan feses atau tinja, itu ditemukan bakteri Campylobacter Jejuni (Kampilobakter). Bakteri ini akan sangat cepat perkembangannya pada suhu di musim kemarau," ujar Harun dilansir sukabumiupdate.com (jaringan Suara.com), Jumat (13/9/2019).
Menurut Harun, bakteri dapat menyebar melalui hewan. Ini mengacu pada sediaan feses yang diambil.
Bakteri juga dapat mengontaminasi daging ayam dan telur.
"Kita lihat di lapangan masih ada tinja-tinja tikus. Mungkin dari hewan itu. Kemudian kita lihat ada perubahan warna yang signifikan pada telur. Yang harusnya warna kekuningan jadi warna merah," lanjutnya.
Melansir Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), spesies Kampilobakter tersebar luas di sebagian besar hewan berdarah panas. Misalnya, unggas, sapi, domba hingga anjing.
Berdasarkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), orang yang terinfeksi Kampilobakter biasanya mengalami diare (seringnya berdarah), demam dan kram perut. Dan dapat disertai dengan mual serta muntah.
Gejala-gejala ini biasanya mulai dalam dua hingga lima hari setelah paparan dan berlangsung sekitar seminggu.
Baca Juga: Tewaskan 2 Orang, Ini Temuan Fakta Baru Kasus Keracunan Massal di Sukabumi
Sebagian besar infeksi Kampilobakter dikaitkan dengan makan unggas mentah atau kurang matang. Bisa jadi dari kontaminasi makanan lain oleh daging ini.
Orang-orang dapat terinfeksi ketika talenan yang telah digunakan untuk memotong dan menyiapkan ayam mentah tidak dicuci sebelum digunakan untuk menyiapkan makanan yang disajikan mentah atau dimasak ringan.
Sebelumnya diberitakan dua orang warga Sukabumi tewas diduga akibat keracunan nasi uduk saat acara tahlilan di salah satu rumah warga.
Dinkes Sukabumi mencatat ada 176 orang korban keracunan yang dirawat dii dua rumah sakit padaa Jumat (13/9/2019). Dan dua di antaranya meninggal.
Berita Terkait
-
Tim UGM Temukan Penyakit Kulit dan Diare Dominasi Korban Bencana Sumatra
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Dukung Mitigasi Banjir dan Longsor, BCA Syariah Tanam 1.500 Pohon di Cisitu Sukabumi
-
Misteri Diare Massal Hostel Canggu: 6 Turis Asing Tumbang, 1 Tewas Mengenaskan
-
Guru Sempat Cium Bau Bangkai di Menu Ayam, BGN Tutup Sementara SPPG di Bogor
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit