Suara.com - Mandi Uap di Sauna Bikin Laki-laki Kurang Subur, Masa Sih?
Untuk relaksasi, tidak sedikit baik itu perempuan dan laki-laki menyukai kegiatan mandi uap di sauna. Memang cukup bermanfaat, terutama mereka yang ingin mengurangi rasa nyeri dan meredakan stres.
Akan tetapi, tahukah Anda bahwa berlama-lama di sauna ternyata memiliki efek buruk terhadap kesuburan laki-laki? Simak penjelasan di bawah ini untuk mengetahui alasannya.
Pada tahun 2013, terdapat sebuah penelitian tentang efek sauna terhadap kuailtas sperma. Di dalam penelitian tersebut dilibatkan 10 warga Finlandia berumur 30 tahunan yang memiliki kualitas sperma yang normal dan tubuh yang sehat.
Para laki-laki tersebut diminta untuk menghabiskan waktu 15 menit di sauna selama dua kali seminggu. Setelah itu, mereka boleh tidak mengunjungi sauna lagi, alias berhenti sama sekali.
Hasilnya, jumlah sperma para laki-laki tersebut ternyata kurang atau di bawah rata-rata batas normal. Akan tetapi, kondisi tersebut hanya berlangsung selama tiga bulan saat mereka mengunjungi sauna tersebut. Pada saat mereka berhenti, kualitas sperma pria Finlandia itu kembali normal.
Menurut seorang ahli urologi dari University of Maryland Medical Center, testis yang ada pada tubuh pria berfungsi untuk mendinginkan sperma. Jika keduanya terpapar oleh suhu panas, hal tersebut akan memengaruhi produksi hormon testosteron dan mengurangi produksi sperma.
Walaupun sauna membawa efek negatif bagi kesuburan laki-laki, sifatnya hanya sementara saja.
Diperlukan penelitian lebih lanjut yang melibatkan para laki-laki yang tidak termasuk dalam kategori subur dan sehat agar hasilnya lebih meyakinkan.
Baca Juga: Selain Bikin Berkeringat, Ini 5 Manfaat Lain Sauna
Selain sauna, seperti yang dilansir dari Harvard’s Health, celana ketat dan air panas juga dapat berdampak buruk terhadap kualitas sperma. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, testis yang mengalami kenaikan suhu dapat mengakibatkan perubahan pada hormon testosteron dan sperma.
Keduanya berperan penting dalam menjaga fertilitas laki-laki, sehingga ketika mengalami gangguan seperti ini tentu akan menurunkan kesuburan mereka.
Tidak hanya air panas yang dapat meningkatkan suhu testis, menggunakan celana ketat juga memberikan pengaruh yang cukup besar. Hal tersebut dikarenakan celana ketat membuat kedua testis menjadi lebih dekat dengan tubuh Anda yang mempunyai suhu yang cukup panas.
Akibatnya, tempat penyimpanan sperma tersebut tidak mendapatkan ruang yang cukup untuk ‘bernapas’ dan membuat kualitas sperma di dalamnya menjadi menurun.
Oleh karena itu, mengurangi pemakaian celana yang ketat dapat membantu Anda terhindar dari masalah ini.
Mengurangi penggunaan sauna adalah salah satu cara terbaik menjaga kesuburan laki-laki. Selain itu, ada beberapa tips yang mungkin dapat membantu Anda memproduksi sperma yang berkualitas dilansir Hello Sehat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Prabowo Disebut Reshuffle Kabinet Sore Ini! Ganti 4 Menteri, Menhan Rangkap Menkopolhukam
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien