Suara.com - PDEI RIlis Pernyataan Sikap Terkait Kematian Dokter Soeko di Wamena
Menyikapi kematian dr. Soeko Marsetiyo pada saat kerusuhan di Wemena - Papua pada tanggal 23 September 2019 yang lalu menimbulkan keprihatinan semua pihak khususnya dari kalangan kesehatan.
Dokter yang telah mengabdikan dirinya puluhan tahun bagi masyarakat di daerah tanpa membedakan suku, agama, dan ras harus mengalami kejadian tragis yang menyebabkan kematian. Hal ini juga pernah dan mungkin dapat terjadi bagi tenaga kesehatan lain.
Melihat kondisi saat ini didasarkan pada Hak Asasi Manusia (UU No.39 tahun 1999), Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia (PDEI) dan Masyarakat Hukum Kesehatan Indonesia (MHKI) menyatakan beberapa hal sebagai berikut :
- Turut berduka cita mendalam atas kematian dr. Soeko Marestiyo.
- Sangat prihatin dengan kondisi Wamena-Papua yang berdasarkan informasi terakhir dari sejawat di Wamena di mana kondisi masih belum kondusif, masyarakat dan petugas-petugas kesehatan masih mengungsi di rumah sakit daerah dan Kodam namun tetap memberikan pelayanan bagi masyarakat yang membutuhkan.
- Mendesak pemerintah baik pusat maupun daerah dan aparat keamanan segera melakukan pemulihan kondisi di Wamena dengan pendekatan persuasif agar situasi kembali aman dan tetap meningkatkan keamanan bagi seluruh petugas kesehatan dan sarana prasarana kesehatan di Wamena.
- Meminta semua pihak untuk tidak memperlakukan seluruh dokter/dokter gigi dan tenaga kesehatan lainnya secara tidak manusiawi, bahkan menyebabkan perlukaan dan bahkan kematian.
- Jika poin 3 dan 4 di atas tidak dapat diwujudkan, MENDESAK KEMENTERIAN KESEHATAN UNTUK MENGEVAKUASI SELURUH TENAGA KESEHATAN DI DAERAH RAWAN.
- Pernyataan ini berlaku di semua daerah dan tempat yang rawan terjadinya konflik dan huru hara.
Semoga Indonesia kembali aman agar seluruh petugas kesehatan dapat memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh rakyat Indonesia. Amin,
Tertanda Ketua Umum PDEI: dr. Moh. Adib Khumaidi,Sp.OT , Ketua Umum MHKI: dr. Mahesa Paranadipa M, MH.
Seperti diketahui almarhum dr Soeko meninggal setelah mengalami luka serius yang diduga akibat dianiaya pendemo. Ia sempat dilarikan ke RSUD Wamena saat kerusuhan pada 23 September lalu.
Sekretaris Dinas Kesehatan Papua dr Silvanus Sumule, seperti mengutip Antara, di Jayapura, Kamis (26/9) mengatakan dari laporan yang diterima, korban saat itu dihadang dan dianiaya pendemo seusai memeriksa warga di Wamena.
"Memang dr Soeko tercatat sebagai dokter di Tolikara, namun dirinya sering melayani masyarakat di sekitar Wamena," ujar Sumule.
Baca Juga: Diangkut 3 Pesawat, 8 Jenazah Korban Rusuh Wamena Dibawa ke Padang Hari Ini
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa