Suara.com - Irish Bella bukan satu-satunya perempuan yang punya masalah dengan kehamilan bayi kembar. Sebelumnya, adik Raffi Ahmad, Syahnaz, juga mengalami kekurangan zat besi dan berat badannya turun saat mengandung bayi kembar sehingga berisiko melahirkan prematur.
Sebuah fakta diungkap Dr. Ivan Sini, SpOG yang membenarkan kehamilan kembar lebih berisiko lahir prematur dibanding mereka yang mengandung bayi tunggal atau satu janin. Hal ini mengingat rahim perempuan normalnya diperuntukkan bagi satu bayi.
"Pernah kebayang, 6 kilo ditambah ketuban, jadi total sekitar 10 sampai 12 kilogram Anda kandung sampai 9 bulan. Pegel, nggak? Rahim juga pegal. Sehingga risiko untuk prematuritas tinggi. Belum kalau hamil dua, hamil tiga, hamil empat, duh nggak kebayang berapa besar potensi prematur kalau memang bayi kembar," papar Dr Ivan dalam Gathering Media Bersama Morula IVF Indonesia, Menteng, Jakarta Selatan, Selasa (8/9/2019)
Dokter yang juga Direktur Morula IVF Indonesia itu mengatakan, saat kehamilan terlampau besar dan berat, maka si ibu akan cenderung kurang gerak karena merasa berat. Lalu, mereka berisiko penyakit jantung dengan darah tinggi yang akhirnya memicu kontraksi, sehingga bayi lahir prematur atau bayi lahir sebelum menginjak 9 bulan kehamilan.
"Pasti kurang gerak, kemudian komplikasi darah tinggi meningkat, kemudian komplikasi perdarahan meningkat," tutur Dr. Ivan.
Serupa dengan rekannya, Dr. Arie Polim, SpOG mengakui adanya dua janin dalam satu rahim bisa membuat rahim lebih melebar, dan itu membuat kontraksi lebih sering terjadi. Bahkan hal tersebut juga dapat memicu air ketuban yang melindungi rahim jadi pecah.
"Kalau bayi satu misalnya 2 kilogram, kalau dua maka dikali 2 kilogram jadi 4 kilogram," jelas Dr. Arie
Kondisi ibu hamil bayi kembar juga harus sangat dijaga, ibu sama sekali tidak diperbolehkan mengalami kekurangan sel darah merah atau anemia. Anemia ini juga menyebabkan kontraksi sehingga bayi lahir prematur.
"Hb rendah, anemia namanya. Anemia bisa sebabkan kontraksi karena sel darah merahnya kurang, sehingga oksigennya kurang juga ke bayinya dan rahimnya jadi berkontraksi," tuturnya.
Baca Juga: Syahnaz Sadiqah Kekurangan Zat Besi Saat Hamil Kembar, Konsumsi Makanan ini
"Intinya, perempuan hamil jangan sampai anemia," tegas Dr. Arie.
Di sisi lain, ibu hamil, khususnya hamil kembar, harus mendapat zat besi yang cukup untuk perkembangan janin. Lakukan kontrol tekanan darah, penyakit jantung, diabetes, dan perhatikan asupan obat yang dikonsumsi. Serta sesering dan serutin mungkin harus berkonsultasi dengan dokter.
Berita Terkait
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
OJK Lapor Bunga Kredit Perbankan Sudah Turun, Cek Rinciannya
-
Profil PT Abadi Lestari Indonesia (RLCO): Saham IPO, Keuangan, dan Prospek Bisnis
-
Profil Hans Patuwo, CEO Baru GOTO Pengganti Patrick Walujo
-
Potret Victor Hartono Bos Como 1907 Bawa 52 Orang ke Italia Nonton Juventus
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
Terkini
-
9 Penyakit 'Calon Pandemi' yang Diwaspadai WHO, Salah Satunya Pernah Kita Hadapi
-
Kabar Baik Pengganti Transplantasi Jantung: Teknologi 'Heart Assist Device' Siap Hadir di Indonesia
-
Jennifer Coppen Ungkap Tantangan Rawat Kulit Sensitif Anaknya, Kini Lebih Selektif Pilih Skincare
-
Titiek Soeharto Klaim Ikan Laut Tidak Tercemar, Benarkah Demikian?
-
Bukan Cuma Kabut Asap, Kini Hujan di Jakarta Juga Bawa 'Racun' Mikroplastik
-
Terobosan Regeneratif Indonesia: Di Balik Sukses Prof. Deby Vinski Pimpin KTT Stem Cell Dunia 2025
-
Peran Sentral Psikolog Klinis di Tengah Meningkatnya Tantangan Kesehatan Mental di Indonesia
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif