Suara.com - Terbukti Ilmiah, Sering Makan Tomat Bisa Perbaiki Kualitas Sperma Lelaki
Lelaki yang ingin cepat memiliki atau mengalami masalah kesuburan disarankan untuk makan lebih banyak tomat yang dimasak. Kenapa?
Sebuah penelitian menemukan, makan dua sendok makan tomat sehari dapat meningkatkan kualitas sperma.
Dilansir Dailymail Health, Rabu (08/10/2019), kandungan likopen dalam tomat adalah jawabannya. Likopen adalah bahan kimia yang memberi tomat warna merah, dan diketahui juga memiliki manfaat mengurangi tekanan darah dan menurunkan risiko lelaki terkena kanker prostat.
Untuk menguji apakah benar tomat bermanfaat untuk kesuburan, para ilmuwan memasukkan likopen ke dalam pil, dan meminta laki-laki untuk meminumnya dua kali sehari. Hasil penelitian selama 3 bulan menunjukkan mereka memiliki lebih banyak sperma dengan kemampuan berenang yang lebih cepat.
Jumlah likopen yang dikonsumsi lelaki dalam penelitian ini setara dengan lima kaleng tomat yang dimasak sehari. Sehingga, pil mungkin merupakan cara yang lebih baik untuk mengonsumsinya daripada melalui makan langsung.
Allan Pacey, profesor andrologi di Universitas Sheffield dan penulis senior studi ini mengaku terkejut ketika mengetahui adanya perbedaan signifikan antara partisipan dan kelompok kontrol.
"Kami tidak benar-benar berharap bahwa pada akhir penelitian akan ada perbedaan dalam sperma dari laki-laki yang menggunakan tablet dan yang mengambil pil plasebo. Ketika kami menghitung hasilnya, saya hampir jatuh dari kursi," tuturnya, sembari menyebut peningkatan sperma terjadi secara signifikan di ukuran dan bentuknya.
Studi ini melibatkan 56 lelaki sehat berusia 19 hingga 30 tahun, dan lebih dari setengahnya diketahui memiliki sperma berkualitas buruk. Setengah partisipan diberikan kapsul likopen, dan mengonsumsinya di pagi dan sore hari. Sementara setengah lagi diberi pil kosong dengan bentuk yang mirip.
Baca Juga: Dianggap Simbol Kesuburan, Ini Manfaat Luar Biasa Buah Quince
Setelah 12 minggu, para lelaki yang meminum pil tomat memiliki hampir 40 persen sperma yang berenang lebih cepat, faktor utama dalam kesuksesan pembuahan sel telur agar bisa hamil.
Jumlah sperma mereka yang berbentuk dan berukuran normal, bertambah hampir dua kali lipat. Angkanya naik dari sekitar 7,5 persen menjadi 13,5 persen setelah tiga bulan menggunakan pil likopen.
Hasil penelitian yang diterbitkan di European Journal of Nutrition ini menjadi penting karena masalah krisis kesuburan lelaki yang terjadi saat ini, membuat jumlah rata-rata sperma yang dihasilkan turun hingga 60 persen. Bahkan, satu dari enam pasangan di Inggris tidak dapat hamil, dan 40 hingga 50 persen penyebab masalahnya ada pada lelaki.
Mengkonsumsi junk food juga dianggap sebagai bagian dari masalah. Selain itu, kebiasaan lain yang juga membahayakan sperma mereka adalah mengenakan pakaian dalam yang ketat, merokok, dan juga kelebihan berat badan.
Para ahli percaya, tomat dapat meningkatkan kualitas sperma karena antioksidan yang dikandungnya mencegah kerusakan pada sperma, sehingga mereka mempertahankan ukuran dan bentuk serta kualitas sperma yang lebih baik.
Sebuah studi sebelumnya menemukan, lelaki yang minum jus tomat selama enam minggu memiliki sperma yang lebih efisien. Tapi likopen paling baik di dapat dari tomat yang dimasak, dan pil LactoLycopene digunakan dalam penelitian, membuatnya lebih mudah diserap ke dalam usus.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut