Suara.com - Sudah banyak kasus masalah mata akibat penggunaan softlens. Kali ini dialami oleh selebgram Salshabilla Adriani yang mengalami sakit mata akibat penggunaan softlens.
Melalui Instagram story, Salshabilla menceritakan awalnya merasa ada yang aneh pada matanya. Tetapi, ia mengira itu efek polusi dan udara di Jakarta yang sedang tidak baik.
Tak lama kemudian, Salshabilla mulai merasa matanya perih, berair, buram dan tidak bisa melihat. Ia lantas ke rumah sakit untuk memeriksakan matanya.
Setelah diperiksa, dokter mengatakan bahwa sakit mata Salshabilla ini berkaitan dengan penggunaan softlens. Rupanya, softlens yang sudah digunakan selama 5 tahun itu membuat kedua korneanya terluka.
"Jadi ternyata kedua korneaku luka dikarenakan contact lens. Aku pakai contact lens kurang lebih udah 5 tahun sebelumnya aman2 aja & ngga ada masalah. Tapi ternyata contact lens ku lama kelamaan 'mencekik' kornea mataku," jelasnya dalam Instagram Story.
Karena kondisi tersebut, dokter mengatakan bahwa Salshabilla sudah tidak bisa lagi memakai softlens. Pembuluh darah di matanya sudah masuk ke kornea sehingga membuat kornea matanya dehidrasi.
Sementara itu, dokter hanya memberinya tetes mata, salep dan menutup kedua mata Salshabilla. Sampai sekarang selebgram ini pun masih harus menutup matanya sebelah kanan karena masih terasa sakit.
Melansir dari FDA, penggunaan softlens membuat seseorang lebih berisiko mengalami sejumlah kondisi serius seperti infeksi mata dan borok kornea. Dalam beberapa kasus, kondisi ini juga bisa menyebabkan kebutaan.
Penggunaan softlens atau lensa kontak jangka panjang juga menyebabkan perubahan pada ketebalan kornea, ketebalan stroma, kelengkungan, sensitivitas kornea, kepadatan sel dan penyerapan oksigen epitel.
Baca Juga: Akibat Lensa Kontak, Salshabilla Adriani Sempat Tak Bisa Melihat
Efek samping lain termasuk pembentukan vakuola epitel, mikrokista, penurunan sensitivitas kornea, kehilangan penglihatan, dan fotofobia. Adapun risiko lain dari penggunaan softlens, di antaranya mata merah, kornea leceta atau luka dan iritasi mata.
Jika Anda pengguna softlens dan mengalami gejala iritasi mata atau infeksi, ada beberapa langkah yang harus dilakukan sebagai pertolongan pertamanya.
- Lepaskan softlens dan jangan menggunakannya lagi
- Kunjungi dokter ahli untuk mengobati mata Anda sebelum gejala iritasi makin parah
- Jangan membuat softlens sebelum memeriksakan kondisi mata ke dokter ahli karena itu berguna untuk proses pemeriksaan mata.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah