Suara.com - Sulli, mantan anggota girl band f(x) ditemukan meninggal dunia di rumahnya pada Senin (14/10/2019). Menurut keterangan polisi Seongnam Sujeong, Sulli meninggal dunia karena bunuh diri yang diduga akibat depresi berat.
Polisi juga mengungkapkan bahwa Sulli meninggal dengan cara gantung diri di lantai 2 rumahnya. Meski begitu pihak SM belum mengonfirmasi terkait meninggalnya Sulli.
Meninggalnya Sulli f(x) semakin menambah daftar artis Korea yang meninggal dengan bunuh diri akibat depresi. Sulli juga salah satu yang kerap mendapat kritik dan bullying di media sosial, termasuk ketika ia tidak mengenakan bra.
Padahal cyberbullying bisa memperburuk kondisi seseorang dengan depresi berat maupun gangguan emntal lainnya. Menurut peneliti AS dilansir dari reuters, penindasan di dunia maya akan lebih sulit dihadapi oleh korbannya dibandingkan penyiksaan fisik.
Tak hanya di Korea, sejumlah selebriti di Indonesia pun sering mendapat intimidasi, kritik maupun bully di media sosial. Lantas, mengapa orang terkenal atau selebriti lebih rentan mengalami cyberbullying?
Perlu dipahami, Cyberbullying adalah intimidasi yang terjadi menggunakan teknologi elektronik seperti ponsel, komputer, dan tablet serta alat komunikasi termasuk situs media sosial, pesan teks, ruang obrolan, dan situs lainnya. Bentuk intimidasinya berupa pesan kasar yang diunggah ke jejaring sosial.
Melansir dari cs.odu.edu, cyberbullying bisa menyebabkan banyak efek pada korbannya, mulai dari yang menyiksa, mempermalukan hingga mengancam. Banyak selebritis telah diintimidasi secara online tidak hanya oleh publik tetapi juga oleh selebritas lain.
Rebecca Black adalah penyanyi sebuah lagu berjudul "Friday" dan telah mengalami cyberbullying melalui komentar YouTube yang mengatakan dia harus memiliki gangguan makan untuk menurunkan berat badan dan terlihat lebih cantik (Maerz 40-43).
Beberapa selebriti lainnya telah menjadi bagian dari 20 persen orang yang menggunakan media sosial yang memiliki masalah dengan intimidasi online. Pada 2012, LeAnn Rimes pergi ke rehabilitasi karena tingkat kecemasan dan stres yang tinggi.
Baca Juga: Sulli Meninggal, Warganet Ungkap Fakta Ini
Hal itu terkait dengan cyber bullying di Twitter oleh publik. Rimes mengklaim bahwa dia akan mengajukan tuntutan terhadap orang yang telah mengintimidasinya selama bertahun-tahun.
Di sisi lain, sejumlah selebriti sudah terlibat untuk menyuarakan efek cyberbullying. Beberapa kampanye, seperti The Big March 2012 dari Beatbullying dan STOMP Out Bullying membawa kesadaran publik, khususnya penggemar mereka terhadap cyberbullying.
Hasilnya, publik akan lebih mengurangi kebiasaannya mengintimidasi terhadap siapa pun jika idolanya menentang cyberbullying dan berani. Artinya, cyberbullying bisa saja dialami siapa pun, baik orang terkenal maupun tidak.
Namun, penindasan di dunia maya pastinya sangat merugikan para selebriti dan menghancurkan kehidupan korbannya.
Berita Terkait
-
CERPEN: Ketikan Mereka Membunuhku!
-
Kaleidoskop 2025: 8 Artis Legendaris Meninggal Dunia, Titiek Puspa Salah Seorangnya
-
Dampak Jangka Panjang Bullying: Dari Depresi hingga PTSD pada Remaja
-
Richa Novisha Buka Suara soal Wara-wiri di Masa Iddah: Siapa yang Kasih Makan Anak?
-
Ketika Meme Menjadi Senjata Bullying Digital: Batas Antara Lucu dan Melukai
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
Terkini
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi