Suara.com - Seorang wanita asal Amerika Serikat mengalami rasa sakit luar biasanya setiap kali berhubungan seksual. Sehingga ia melakukan hubungan seks dengan suaminya setahun sekali.
Wanita bernama Natalie Bricker, mantan asisten perawatan ini didiagnosis dengan persistent genital arousal disorder (PGAD) alias sindrom rangsangan seksual persisten pada tahun 2018. Penyakit itu membuat Natalie mengalami nyeri panggul parah setiap kali terangsang secara seksual.
Sehingga Natalie selalu menghindari berhubungan seksual dengan suaminya, Robert Bricker karena mengalami kejang otot yang menyakitkan pinggulnya.
Natalie mengaku selalu mengalami rangsangan genital spontan setidaknya sekali sehari yang menyebabkan kejang menyakitkan di dinding dan rektum vagina.
Bahkan rasa sakitnya itu bisa bertahan hingga empat hari. Akibatnya, Natalie sering kali hanya bisa terbaring di tempat tidur karena kesusahan berjalan.
Karena penyakit itu pula Natalie memilih melakukan hubungan seks dengan suaminya setahun sekali. Sehingga ia khawatir jika penyakitnya ini berdampak buruk pada pernikahannya.
"Setiap kali saya merasakan gairah atau rangsangan, otot-otot saya berkontraksi dan kejang. Ketika saya orgasme, otot-otot panggul saya juga akan mengalami kejang," kata Natalie dikutip dari metro.co.uk.
Tak hanya berhubungan intim, Natalie juga tidak bisa melakukan masturbasi karena menyebabkan rasa sakit parah di klitorisnya. Jika terpaksa, ia akan menggunakan kantong es di kemaluannya.
"Hubungan saya dengan suami menjadi sangat sulit dan tidak nyaman. Karena kita tidak bisa melakukan hubungan seks sesering mungkin. Tapi dia pria yang baik, dia menikahiku dalam posisi sudah mengetahui penyakitku," lanjutnya.
Baca Juga: Istri Denny Cagur Baru Saja Jalani Kuret, Bagaimana Pemulihannya?
Menurut Natalie, rasa sakit akibat penyakitnya setelah hubungan seks seperti ditabrak truk. Ia pun menduga penyakit ini muncul setelah mengalami kecelakaan mobil pada 2002 silam.
Natalie menduga kecelakaan mobil kala itu telah melukai saraf pudendalnya yang memengaruhi alat kelaminnya. Bahkan gejala yang dirasakan oleh Natalie akibat penyakitnya ini semakin parah di tahun 2014.
"Saya merasa sangat lelah dan kesakitan setiap buang air besar. Sehingga aku harus minum obat penghilang rasa sakit agar bisa menahan efeknya," ujarnya.
Berita Terkait
-
Bukan Hanya Milik Lansia, Usia 20-an Juga Bisa Kehilangan Massa Otot
-
Panggul Beras Menteri Zulhas Disorot, Apa Tugas Menko Pangan?
-
DPR Sentil Pejabat Panggul Beras Bantuan: Gak Perlu Pencitraan, Serahkan Langsung!
-
Rahasia Gelap di Balik Duduk Terlalu Lama: Dari Otot Menyusut Hingga Mood Ambyar
-
Latihannya Sudah Keras Tapi Otot Tak Kunjung Besar? Cek 5 Kesalahan Fatal Ini Sekarang
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia