Suara.com - Ada banyak jenis gangguan mental yang bisa diderita siapa pun, salah satunya gangguan kecemasan. Gangguan kecemasan adalah istilah yang mencakup beberapa bentuk ketakutan dan kecemasan patologis serta abnormal.
Gangguan kecemasan dibagi menjadi kecemasan umum, fobia, dan gangguan kepanikan. Setiap jenis gangguan kecemasan pun memiliki karakteristik dan gejala berbeda yang membutuhkan perawatan lain-lain.
Menurut Institut Kesehatan Mental Nasional, dilansir dari plantshospital.com, gangguan kecemasan ini lebih berisiko dua kali lipat pada wanita daripada pria.
Sebenarnya ada beberapa cara untuk menurunkan gejala gangguan kecemasan, seperti bernapas dalam-dalam hingga olahraga. Tetapi juga ada 5 jenis buah-buahan yang bermanfaat menurunkan gejala gangguan kecemasan.
1. Pisang
Selain baik untuk kesehatan reproduksi, pisang juga bermanfaat memberikan glukosa dan serat alami secara bertahap yang dikeluarkan ke dalam sistem peredaran darah.
Pisang juga diperkaya dengan tryptophan amino korosif yang membuat tubuh memproduksi serotonin, yang bisa meningkatkan suasana hati.
2. Ceri
Ceri memiliki antioksidan kuat seperti quercetin yang bisa meningkatkan perasaan damai dan tenang. Dengan begitu, makan lebih banyak ceri bisa mengurangi gejala gangguan kecemasan dan depresi.
Baca Juga: Peneliti: Stres pada Ibu Hamil Pengaruhi Mental dan Otak Anak
Beberapa ahli gizi juga telah menyarankan makan buah ceri setidaknya 5 porsi sehari bisa meningkatkan mood dan kebahagiaan.
3. Kiwi
Beberapa penelitian telah menunjukkan kombinasi vitamin C dan E serta folat dalam buah kiwi dapat mengurangi stres oksidatif yang memicu peradangan kronis.
Selain itu, kandungan di dalam buah kiwi juga mempromosikan generasi serotonin, neurotransmitter yang terkait dengan kesejahteraan dan kebahagiaan.
4. Alpukat
Buah alpukat memiliki banyak nutrisi dengan vitamin B6 dan magnesium yang bisa membantu produksi serotonin di otak. Sehingga konsumsi alpukat sangat baik bagi penderita gangguan kecemasan.
5. Ubi jalar dan wortel
Ubi jalar dan wortel adalah sumber serat dan karbohidrat yang cukup baik untuk memproduksi serotonin. Selain itu, dua bahan alami ini juga merupakan sumber vitamin dan mineral yang bermanfaat bagi tekanan darah serta jantung.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Kapan Awal Puasa Ramadan dan Idul Fitri 2026? Simak Jadwalnya
- Tanah Rakyat Dijual? GNP Yogyakarta Geruduk DPRD DIY, Ungkap Bahaya Prolegnas UUPA
Pilihan
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
-
Akankah Dolar AS Tembus Rp17.000?
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis