Suara.com - Dokter 'Cuci Otak' Terawan Agus Putranto Datang ke Istana, Jadi Menkes?
Mayjen TNI dr. Terawan Agus Putranto, SpRad(K) terlihat mendatangi istana kepresidenan hari ini, Selasa (22/10/2019). Mengenakan baju putih, Terawan terlihat melempar senyum kepada wartawan, sebelum akhirnya masuk ke Istana Negara.
Nama Terawan memang santer disebut-sebut sebagai calon kuat Menteri Kesehatan belakangan ini. Kiprahnya sebagai Direktur RSPAD Gatot Subroto dan tim dokter kepresidenan menjadi alasan kuat Terawan berpotensi mengisi pos Menteri Kesehatan.
Terakhir, Terawan menjadi dokter yang dikirim Jokowi ke Singapura untuk membantu Ani Yudhoyono yang kala itu sedang berjuang melawan penyakit kanker.
Polemik Metode Cuci Otak
Nama Terawan sempat ramai diperbincangkan awal tahun 2018, saat Majelis Kode Etik Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia (MKEK IDI) memecatnya dengan alasan pelanggaran kode etik. Meski akhirnya keputusan tersebut dicabut, perbincangan soal pemecatan Terawan sempat ramai mewarnai pemberitaan media.
Sejumlah tokoh politik ternama seperti SBY, Aburizal Bakrie, Dahlan Iskan, hingga Mahfud MD membela Terawan. Mereka menganggap jasa Terawan dengan metode 'cuci otak' miliknya sudah menyelamatkan banyak nyawa dan merupakan inovasi penting di bidang kesehatan.
Lalu, apa sebenarnya disebut sebagai metode 'cuci otak' ala dokter Terawan?
Dalam istilah medis, apa yang dilakukan Terawan disebut sebagai Digital Substraction Angiography (DSA). Secara ringkas, DSA merupakan metode pemeriksaan sumbatan di pembuluh darah otak.
Baca Juga: Dokter Terawan Cuci Otak 1.000 Warga Vietnam, Tarifnya Rp 25 Juta
Oleh Terawan, DSA yang awalnya merupakan metode deteksi sumbatan, dimodifikasi menjadi pengobatan. Modifikasi ini diakuinya sudah pernah diteliti secara ilmiah pada tahun 2016, dan dijasikan disertasi di Universitas Hasanuddin Makassar.
Bahkan, Terawan menyebut metode DSA yang dikembangkannya digunakan juga sudah digunakan di Jerman. Yang terbaru, ia juga melakukan kerja sama dengan Vietnam dan membuka peluang wisata medis bagi orang Vietnam yang ingin mencoba 'cuci otak' di Indonesia.
"Kita mau lihat masalah atau peluang. Uji klinis pada obat-obatan. Obat yang dipakai dan alat yang dipakai sudah diuji klinis," kata Terawan dalam keterangan tertulisnya.
Terawan menjabarkan Warga Negara Vietnam yang akan dilayani menggunakan terapi DSA maksimal sebanyak lima orang per hari. Sementara RSPAD Gatot Subroto yang memiliki tiga ruangan untuk terapi DSA biasa melakukan 30 terapi secara keseluruhan dalam satu hari.
Terawan mengatakan tidak menerapkan perbedaan biaya yang ditetapkan untuk terapi DSA pada Warga Negara Vietnam.
"Kita tidak membuat pembedaan. Untuk DSA rata-rata hanya Rp 20-25 juta, di luar pemeriksaan penunjang kaitan dengan penyakit lain," kata Terawan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara