Suara.com - Kemenkes Siapkan Perpres Demi Eliminasi TBC, Apa Saja Isinya?
Demi mengeliminasi penyakit TBC (tuberkulosis), pemerintah kini tengah giat merampungkan Perpres (Peraturan Presiden) untuk mengatur secara detail langkah jangka panjang yang akan dilakukan. Hal ini dirasa perlu dilakukan mengingat Indonesia masuk 3 besar negara dengan kasus tuberkulosis di dunia.
"(Perpres) Pertama adalah mengurai bagaimana cara-cara penanganannya, secara komprehensif dan siapa yang akan jadi leading sektor, apa saja yang akan dikerjakan secara detail dan personilnya dari kementerian mana saja," ujar Menkes Terawan di Hotel Borobudur, Jakarta Selatan, Selasa (10/12/2019).
Sayangnya, saat ditanya perihal target Menkes Terawan mengaku enggan terburu-buru, ia lebih memilih memaksimalkan peraturan secara detail, untuk nanti didiskusikan bersama instansi, dan kementerian terkait.
"Supaya nggak salah, karena target waktu saja ini berbahaya juga harus detail," tuturnya.
Mengumpamakan seperti program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang digalakkan Kemenkes beberapa waktu lalu, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI, dr. Anung Sugihantono, M. Kes mengatakan nantinya Perpres ini bersifat regulatif dan atributif.
"Atributif itu hanya menekankan saja, bahwa kita punya roadmap, kemudian di perpreskan, dari perpers itu diharapkan daerah mengacu itu untuk melakukan tindakan-tindakan antipasi," jelas Anung.
"Kalau regulatif, itu kemudian menginisiasi kamu ngapain, kamu ngapain, kamu ngapain, dan saya ngapain," lanjutnya.
Sayangnya, pembahasan antara atributif dan regulatif ini belum tuntas dibahas oleh bagian Sekretaris Negara (Sesneg), untuk nanti kemana arah perpres tersebut. Berbeda dengan Germas yang bersifat inpres (intruksi presiden) yang lebih mengarahkan, perpres ini nantinya lebih mengikat karena dalam bentuk aturan akan diterapkan dalam jangka panjang.
Baca Juga: Pemerintah Fokus Bangun Infrastruktur, Ini Pesan Novel di Hari Anti Korupsi
"Kalau di Germas itu kan inpres, harus ini-harus ini, kalau peraturan sebenarnya lebih mengikat dan sifatnya long time. Kalau instruksi sifatnya short tahun ini ngapain, tahun itu ngapain," tuturnya.
Anung melanjutkan, berdasarkan pertemuan Menkes sebelumnya Nila Moeloek bertemu wakil presiden sebelumnya Jusuf Kalla (JK), disebutkan bahwa TB bukan sekedar masalah kesehatan, tapi ada faktor ekonomi dibaliknya.
"TB ini bukan masalah kesehatan tapi ini masalah sosio ekonomi kultural, kesehatan ditempatkan oleh Pak JK disebabkan oleh akibat, karena berkaitan dengah rumah, kalau menyelesaikannya hanya yang sakit diobati menurut beliau, tidak akan tuntas," tuturnya.
"Makanya kemudian menyarankan waktu itu, kita membagi dua, mana yang tanggung jawab kesehatan dan mana yang tanggung jawab kesehatan," sambungnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global