Suara.com - Orang yang tidur lebih dari sembilan jam setiap malam atau tidur siang yang lama di siang hari, sangat mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena stroke dibandingkan dengan mereka yang kurang tidur, demikian menurut hasil penelitian baru.
Dilansir dari Independent, sebuah studi di China yang diterbitkan dalam Neurology Journal, meneliti kebiasaan tidur 31.750 orang dewasa yang sehat. Peneliti menggunakan kombinasi pemeriksaan fisik dan data yang mereka laporkan sendiri.
Selama enam tahun para peserta yang tidak memiliki riwayat stroke atau masalah kesehatan utama lainnya, diikuti dan ditanya tentang kebiasaan tidur malam mereka dan apakah mereka tidur di siang hari dan berapa lama mereka tidur.
Namun, faktor gaya hidup lain seperti kebugaran dan nutrisi tidak dipertimbangkan. Pada saat itu, ada 1.438 kasus stroke yang pasti dan 119 kasus yang berisiko.
Para peneliti menemukan bahwa mereka yang mengatakan dirinya tidur selama sembilan jam atau lebih di malam hari, 23 persen lebih mungkin mengalami stroke daripada orang-orang yang tidurnya kurang dari delapan jam per malam.
Demikian pula bagi mereka yang tidur di siang hari selama lebih dari 90 menit, 25 persen lebih mungkin mengalami stroke daripada orang yang tidur siang di bawah setengah jam.
Sementara peserta yang memiliki tidur malam dan tidur siang yang panjang, 85 persen lebih mungkin mengalami stroke. Tim peneliti juga menunjukkan bahwa orang-orang yang melaporkan kualitas tidur yang buruk, 29 persen lebih mungkin untuk mengalami stroke daripada orang-orang yang merasa tidur nyenyak.
Sementara itu, mereka yang tidur lama namun memiliki kualitas tidur yang buruk, 82 persen lebih mungkin untuk mengalami stroke.
"Diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami bagaimana tidur siang yang panjang dan tidur lebih lama di malam hari mungkin terkait dengan peningkatan risiko stroke, tetapi penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa orang-orang yang tidur siang dan tidur malam lebih lama memiliki perubahan yang tidak menguntungkan pada kadar kolesterol mereka dan peningkatan lingkar pinggang, yang keduanya merupakan faktor risiko stroke," jelas peneliti Xiaomin Zhang, dari Universitas Sains dan Teknologi Huazhong di Wuhan, China.
Baca Juga: Wanita Jangan Selalu Menahan Emosi, Kebiasaan ini Tingkatkan Risiko Stroke!
Selain itu, lanjut dia, tidur panjang mungkin menunjukkan gaya hidup tidak aktif secara keseluruhan, yang juga terkait dengan peningkatan risiko stroke.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental