Suara.com - Artis muda Kesha Ratuliu ternyata pernah mengalami kekerasan dalam pacaran, baik secara fisik maupun verbal. Kesha Ratuliu pun membagikan kisahnya selama menghadapi sampai akhirnya bisa keluar dari hubungan asmara yang tidak sehat.
Keponakan Mona Ratuliu itu mengaku pernah dipukul oleh mantan kekasihnya ketika masih beberapa bulan menjalin hubungan. Saat itu, Kesha mengaku terkejut tetapi ia masih berpikir bahwa mantan kekasihnya tidak sengaja.
Seiring berjalannya waktu, Kesha pun mulai menyadari bahwa mantan kekasihnya memang lelaki yang kasar. Ia mengaku lehernya pernah diinjak oleh sang mantan lantaran ketahuan berbohong.
"Diinjek lehernya. Abis itu dipukul lagi. Aku syok banget, aku cuma nangis. Aku mau syuting saat itu. Terus dia bilang, 'Di depan ada si ini, lo tunjukkin nggak ada apa-apa'. Terus di mobil aku diludahi, dibilang perempuan murahan," tutur Kesha Ratuliu.
Kesha mengaku hubungan asmaranya kala itu sering putus nyambung. Tetapi, ia selalu saja kembali dengan mantan kekasihnya karena tidak bisa berbuat banyak untuk membela diri.
"Kalau dulu gue nggak bisa mikir karena gue cinta, gue bucin. Gue dikasarin gue nggak marah karena nggak ngerti. Kirain bentuk dia marah kayak gitu. Aku nggak tahu itu kalau bahaya," kata Kesha Ratuliu.
Kasus kekerasan seperti yang dialami Kesha Ratuliu memang tidak hanya terjadi dalam hubungan rumah tangga, tetapi juga pacaran. Kekerasan dalam pacaran ini pun bisa berupa fisik, seksual, psikologis dan emosional.
Banyak orang mungkin pernah mengalami kekerasan dalam pacaran. Tetapi, mereka mungkin tidak bisa menyadari bahwa itu sesuatu yang berbahaya dan tidak tahu cara menarik diri dari hubungan yang tidak sehat.
Jika dilansir dari hellosehat.com, kekerasan dalam pacaran ini seharusnya bisa dicegah sejak awal. Karena, Anda bisa mengenali tanda-tanda awal pasangan bisa melakukan kekerasan dalam pacaran.
Baca Juga: HCG atau Hormon Kehamilan, Ternyata Bisa Dimiliki Penderita 5 Kanker Ini
- Pasangan terlalu agresif
- Pasangan tidak bisa mengontrol emosinya
- Pasangan menunjukkan perubahan mood yang cepat
- Pasangan cenderung memaksa dan memanipulasi Anda agar melakukan semua yang diinginkan
Apabila Anda sudah mengalami segala bentuk kekerasan dalam pacaran, cobalah meminta pasangan berhenti. Tetapi jika itu tidak berhasil, segera akhiri hubungan sebelum terjadi hal yang lebih berbahaya.
Hal yang sering terjadi, korban kekerasan tidak menyadari bahwa dirinya berhak dan layak diperlakukan hormat. Karena itu, mereka seringkali tidak menuntut haknya.
Jadi, pertimbangkan kemampuan Anda dalam menuruti setiap permintaan pasangan yang kasar. Jangan pernah menyetujui untuk melakukan hal-hal sederhana hanya demi menjaga hubungan yang berisiko.
Satu hal yang paling penting, ceritakan masalah ini dengan keluarga atau teman dekat yang bisa melindungi Anda. Setidaknya, mereka bisa membatasi pertemuan Anda dengan pasangan yang kasar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Terbaik, Ideal untuk Gaming dan Kerja Harian
-
HP Mau PHK 6.000 Karyawan, Klaim Bisa Hemat Rp16,6 Triliun
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
Terkini
-
Rekomendasi Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh yang Mudah Ditemukan di Apotek
-
Horor! Sampah Plastik Kini Ditemukan di Rahim Ibu Hamil Indonesia, Apa Efeknya ke Janin?
-
Kebutuhan Penanganan Kanker dan Jantung Meningkat, Kini Ada RS Berstandar Global di Surabaya
-
Waspada Ibu Hamil Kurus! Plis Kenali Risikonya dan Cara Aman Menaikkan Berat Badan
-
9 Penyakit 'Calon Pandemi' yang Diwaspadai WHO, Salah Satunya Pernah Kita Hadapi
-
Kabar Baik Pengganti Transplantasi Jantung: Teknologi 'Heart Assist Device' Siap Hadir di Indonesia
-
Jennifer Coppen Ungkap Tantangan Rawat Kulit Sensitif Anaknya, Kini Lebih Selektif Pilih Skincare
-
Titiek Soeharto Klaim Ikan Laut Tidak Tercemar, Benarkah Demikian?
-
Bukan Cuma Kabut Asap, Kini Hujan di Jakarta Juga Bawa 'Racun' Mikroplastik
-
Terobosan Regeneratif Indonesia: Di Balik Sukses Prof. Deby Vinski Pimpin KTT Stem Cell Dunia 2025