Suara.com - Seorang wanita asal China meninggal dunia setelah hidup prihatin demi membiayai tagihan medis kakaknya. Selama 5 tahun, wanita bernama Wu Huayan itu hanya mengonsumsi nasi, cabai dan roti kukus sesekali.
Akibatnya, wanita 24 tahun ini pun mengalami kekurangan gizi akibat gaya hidupnya yang super hemat. Tubuh Wu Huayan pun kerdil, sangat kurus dan menderita sejumlah masalah kesehatan lainnya.
Sebelumnya, Wu sudah kehilangan ibunya sejak usia 4 tahun dan ayahnya meninggal ketika ia berusia 18 tahun. Saat itu, Wu sudah khawatir memikirkan biaya perawatan medis kakaknya yang menderita psikosis intermiten.
Setiap bulannya, ia hanya bertahan dengan uang 300 yuan atau sekitar Rp 595 ribu. Wu Huayan pun harus berhemat dan menabung dengan melewatkan sarapan.
Ia juga selalu makan nasi dengan cabai setiap hari. Bahkan, ia juga akan memakan cabai yang sudah membusuk demi menghemat uang lebih banyak.
"Kehidupan saya tidak seperti anak-anak lainnya yang tinggal minta uang ke orangtua jika tidak memiliki uang. Karena, saya tidak memiliki orangtua lagi," kata Wu Huayan sebelum meninggal dunia, dikutip dari asiaone.com.
Wu Huayan pertama kali menjadi berita utama pada Oktober tahun lalu karena mengumpulkan dana untuk operasi katup jantung secara online.
Pada 2018 silam, Wu mulai merasa tubuhnya yang hanya seberat 21,4 kg dan tinggi 1,35 meter sudah tidak sehat. Kakinya sering bengkak, dia merasa lesu dan kesulitan tidur. Rambutnya yang dulu tebal juga sering rontok dan begitu pun alisnya.
Tetapi, Wu selalu mengabaikan kondisinya dan tidak pernah menemui dokter. Sampai akhirnya seorang teman mendesaknya agar segera menemui dokter.
Baca Juga: Kebiasaan Merokok Bisa Sebabkan Turun Berok, Kenali Gejalanya pada Pria
Saat itulah dokter mendiagnosis Wu menderita penyakit katup jantung dan perlu operasi. Pasalnya, 3 dari 4 katup jantungnya sudah tidak berfungsi dengan baik.
Karena itu pula, Wu mengumpulkan dana sumbangan secara online. Sayanga setelah dananya terkumpul, Wu justru tidak bisa menjalani operasi karena berat badannya yang sangat kurang.
Sampai akhirnya Wu meninggal dunia karena kekurangan gizi selama bertahun-tahun. Padahal ia berharap bisa pulih dari kondisinya dan mengikuti ujian serta memiliki pekerjaan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
Terkini
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan