Suara.com - Lacie Rian Fisher, seorang gadis remaja 15 tahun asal North Carolina meninggal dunia setelah mengalami komplikasi flu.
Awalnya, Lacie Rian mengalami pegal dan tidak nafsu makan selama beberapa hari. Ia pun memutuskan menghabiskan akhir pekan dengan beristirahat di kamarnya.
Saat itu Lacie berpikir hanya mengalami gejala flu biasa. Sehingga, ia berpikir istirahat sejenak bisa membuat kondisinya membaik.
Namun, kondisi Lacie justru tak semakin membaik setelah beberapa hari istirahat. Keith Fisher, ayahnya pun langsung membawa Lacie ke rumah sakit untuk memeriksakan kondisinya.
"Dia sempat berteriak beberapa kali lalu jatuh lemas di tanganku," kata Keith dikutip dari Health.
Ternyata Lacie sudah meninggal dunia sebelum sempat menjalani pengobatan di rumah sakit. Hasil pemeriksaan, Lacie meninggal dunia karena syok septik dan influenza B.
Syok septik adalah bentuk sepsis parah yang termasuk keadaan darurat medis dan mengancam jiwa. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), kondisi ini merupakan respons ekstrem tubuh terhadap infeksi.
Sepsis ini terjadi ketika infeksi yang diderita, seperti flu telah memicu reaksi berantau melalui tubuh. Jika tidak ditangani tepat waktu, infeksi itu bisa menyebabkan kerusakan jaringan cepat, kegagalan organ hingga kematian.
"Ketika orang mengalami syok septik, maka tekanan darah mereka tidak akan memadai untuk mendukung kehidupan," kata pakar penyakit menular Amesh A. Adalja, sarjana senior di Johns Hopkins Center for Health Security.
Baca Juga: Otoritas Kesehatan China: 9 Orang Meninggal karena Coronavirus Baru
Kebanyakan orang biasanya akan pulih dari flu hanya dalam beberapa hari. Tetapi, seseorang bisa juga mengalami komplikasi berat akibat flu.
Salah satu komplikasi flu yang paling umum adalah pneumonia. Tetapi orang juga bisa mengalami komplikasi seperti peradangan jantung (miokarditis), otak (ensefalitis) atau jaringan otot (myositis, rhabdomyolysis), kegagalan multi-organ dan sepsis.
Orang bisa mengembangkan sepsis dan syok septik sebagai akibat langsung dari flu atau mereka mengembangkan infeksi sekunder karena flu.
"Ketika kita melihat orang meninggal karena influenza, kebanyakan mereka mengalami sepsis dan syok septik. Ini adalah jalur umum untuk kematian akibat flu," kata dr. Adalja.
Dalam kasus ini, influenza B menjadi penyebab kematian Lacie. Penyakit ini merupakan jenis virus flu yang paling dominan saat beredar di tahun ini.
Menurut CDC, Amerika Serikat baru pertama kalinya menemukan kasus orang meninggal akibat influenza B.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja