Suara.com - Hasil Tes Negatif, 3 Suspect Virus Corona Wuhan di Bali Dipulangkan
Mewabahnya virus corona dari Wuhan, China, membuat masyarakat dunia ikut menjadi resah. Bahkan keresahan di Indonesia semakin menjadi setelah kemarin dilaporkan ada 4 orang suspect atau dicurigai terinfeksi virus corona, dengan 3 orang dirawat di RSUP Sanglah Bali dan 1 orang di RSPI Sulianti Saroso Jakarta.
Kabar terbaru, 3 orang warga negara asing (WNA) yang menjadi suspect virus corona di Bali baru saja dinyatakan negatif tidak terinfeksi.
"Negatif semuanya, (dapat kabar) barusan siang tadi," ujar Dr. I Ketut Agus Somia, SpPD-KPTI, Dokter Pendidik Klinis, Staf Divisi Penyakit Tropik dan Infeksi RSUP Sanglah Denpasar, Bali saat dihubungi Suara.com, Sabtu (25/1/2020).
Karena hasil yang negatif maka 2 pasien ini diperbolehkan pulang oleh rumah sakit dan tidak lagi diisolasi. Meski begitu, mereka masih dalam tahap pemantauan oleh dinas Kesehatan kota Denpasar.
"Ya kan dinas kesehatan yang mengontrol di tingkat pemerintah, kan ada pembagian tugas masing-masing. Kalau kita dari rumah sakit sudah negatif berarti kita tidak merawat seperti corona, kalau dia pulang berarti dinas kesehatan yang memantau, kan perawatan tetap dipantau juga. Artinya perkembangan negatif, penyakit secara umum," papar Dr. Agus.
Meski begitu di Bali sendiri Dr. Agus menyebut pemerintah daerah sudah melakukan kewaspadaan melalui kerjasama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) untuk menskrining pelabuhan dan bandara. Sementara rumah sakit tempatnya bekerja, akan melakukan langkah investigasi saat mendapati pendatang dari China yang mengalami pneumonia.
"Kalau pasien curiga kita rawat kita investigasi lebih lanjut, kalau negatif kita pulangkan. (Pasien) pneumonia ada, tapi bukan karena corona virus. Pneumonia kan infeksi paru biasa, di kita cuma antisipasi kemungkinan corona virus," papar Dr. Agus.
Sebelumnya, di Sanglah sendiri sempat mencurigai 3 pasien yang teridentifikasi corona virus. Pertama yakni turis dewasa asal Meksiko yang sebelumnya pergi ke Wuhan, lalu mengalami gejala pneumonia.
Baca Juga: Kasus Pertama, Seorang Dokter di Wuhan Meninggal karena Virus Corona
Sedangkan 2 orang lainnya, adalah pasien anak-anak yang berasal dari China dan mengalami pneumonia lalu diisolasi. Kini ketiganya dipastikan negatif dari virus corona.
"Mudah-mudahaan di Bali dan Indonesia tidak ada, walaupun kita waspada. Jadi begitu ada, kita isolasi, kita investigasi kita periksa, kita rawat," tutup Dr. Agus.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Susu Kambing Etawanesia Bisa Cegah Asam Urat, Ini Kata dr Adrian di Podcast Raditya Dika
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak
-
BPA pada Galon Guna Ulang Bahaya bagi Balita, Ini yang Patut Diwaspadai Orangtua
-
Langsung Pasang KB Setelah Menikah, Bisa Bikin Susah Hamil? Ini Kata Dokter
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah