Suara.com - Gabriella Sanders adalah seorang wanita dengan kondisi langka yang membuatnya tidak memiliki indera penciuman dan tak bisa mencicipi makanan.
Wanita 22 tahun itu mengaku kondisi langka ini membuatnya tidak bisa mencium bau apapun sejak lahir. Namun, Gabriella sempat tidak menyadari dirinya memiliki gangguan penciuman dan berbeda dengan orang lainnya.
Sampai akhirnya, Gabriella memiliki sebuah tugas di sekolah yang mengandalkan indera penciuman. Saat itu, Gabriella langsung tersisihkan, tetapi ia belum menyadari kondisinya.
Apalagi tugas itu juga mengandalkan indera pengecapannya dan Gabriella tidak bisa merasakannya.
"Saya tidak tahu seperti apa rasanya makanan. Saya tidak bisa merasakan minuman panas atau apapun yang manis dan pedas," kata Gabriella, dikutip dari ladbible.com.
"Aku tidak pernah bisa mencium bau apapun. Aneh karena tidak ada orang lain dalam keluargaku yang mengalaminya. Kondisi ini hanya dialami aku dan saudara perempuanku, jadi mungkin ini faktor genetik," sambungnya.
Seiring berjalannya waktu, Gabriella mulai khawatir dengan indera penciuman dan pengecapannya ketika semakin dewasa.
Gabriella mengaku memiliki fobia api, jadi ia takut jika sewaktu-waktu rumahnya terbakar. Ia takut tidak bisa mencium bau asap kebakaran untuk membangunkannya.
"Suatu hari ketika saya sedang masak di rumah. Ibuku pulang dan mengatakan ada bau gas di rumah. Kondisi itu benar-benar mengkhawatirkanku karena aku tidak bisa menciumnya," ujarnya.
Baca Juga: Penderita Penyakit Asam Urat: Hindari Hidangan Imlek Berikut
Di sisi lain, Gabriella juga berusaha memastikan tubuhnya tidak bau badan dengan menggunakan deodoran setiap hari. Ia juga meminta teman-temannya agar memberi tahu jika tubuhnya mulai berbau sedikit.
"Saya pikir bersikap terbuka dengan teman-teman dan orang di sekitar itu penting. Salah satunya membiarkan mereka merasa nyaman untuk memberi tahu diri kita berbau," katanya.
Gabriella selalu memberi tahu orang di sekitar tentang kondisi indera penciumannya. Ia selalu mengatakan agar mereka tidak sungkan menegur jika tubuhnya berbau.
Gabriella lebih nyaman orang memberi tahunya daripada mereka sungkan menegur soal bau badannya. Ia juga tidak menyesali kondisinya yang tidak bisa mencium bau.
Sementara itu, sebuah studi baru dari University of East Anglia telah meneliti orang-orang yang memiliki gangguan penciuman seperti tidak bisa mencium bau, juga menghadapi sejumlah masalah dan tantangan emosional.
"Sejumlah besar peserta tidak lagi menikmati makanan dan beberapa telah kehilangan nafsu makan hingga berat badan. Karena, mereka lebih banyak makan dengan nilai gizi rendah dan tinggi lemak, garam serta gula yang berdampak pada berat badannya," jelas Profesor Carl Philpott.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!
-
5 Pilihan Obat Batu Ginjal Berbahan Herbal, Aman untuk Kesehatan Ginjal dan Ampuh
-
Catat Prestasi, Tiga Tahun Beruntun REJURAN Indonesia Jadi Top Global Distributor
-
Mengenal UKA, Solusi Canggih Atasi Nyeri Lutut dengan Luka Minimal
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya