Suara.com - Antisipasi Virus Corona, WNI dari China di Natuna Diperiksa 2 Kali Sehari
Kementerian Kesehatan RI berupaya menutup peluang masuknya virus Corona dari China secara serius. Hal ini terlihat dari kondisi kesehatan 238 WNI dari China yang saat ini sedang dalam fase observasi selama 14 hari atau 2 minggu.
Sedang berada di Natuna, Kepulauan Riau, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono melalui sambungan telepon kepada awak media melaporkan situasi terkini di lokasi.
Anung menyebut para WNI akan mendapat pemeriksaan kesehatan sebanyak 2 kali, untuk memastikan kondisi kesehatannya. Pemeriksaan dilakukan pagi hari setelah sarapan dan sebelum tidur.
"Pemeriksaan 2 kali, setelah melakukan aktivitas pagi dan sebelum tidur," ujar Anung melalui sambungan telepon dengan pihak Kemenkes RI di Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (4/2/2020).
Pemeriksaan meliputi gejala-gejala penyakit seperti flu, pilek, batuk, demam, dan sesak napas juga kondisi lelah. Kemudian para WNI ini juga akan mendapat assesment atau pengecekkan oleh spesialis kejiwaan, untuk memantau tingkat stres yang dialami.
Anung, menjabarkan kegiatan para WNI ini terdiri dari ibadah di pagi hari, dilanjut dengan olahraga, kemudian makan bersama dipandu oleh teman-teman instruktur. Selanjutnya melakukan kegiatan sendiri-sendiri seperti tempat yang sudah disediakan. Barulah diperiksa kesehatannya.
"Ada yang melakukan kegiatan sendiri di area ditentukan. Setelah itu diperiksa kesehatannya," tuturnya.
Ada juga sebagian dari WNI yang merupakan mahasiswa. Pemerintah kemudian mempersilahkan mereka menerima materi perkuliahan dan pembelajaran dari universitas asalnya.
Baca Juga: Bupati Natuna: Tak Ada Warga yang Eksodus karena Kedatangan WNI Wuhan
"Saat ini ada yang masuk kuliah, ada mahasiswa kedokteran masuk kuliah, mereka bisa akses materi pembelajaran dari fakultas tepat mereka kuliah," imbuh Anung.
Hingga hari ketiga, Anung menyebut kondisi 285 orang yang dikarantina di Natuna dalam kondisi sehat dan stabil. Ia menyebut tidak ada satupun yang memiliki gejala pneumonia yang ditakutkan sebagai gejala virus corona.
"Ini baru saja dapat informasi keseluruhan kondisi kesehatan para warga negara 285, yang ada di ring 1 dan juga teman-teman yang berikan pelayanan di ring 2 dalam keadaan baik dan sehat, tidak ada orang satupun terdeteksi suhu di atas 38 derajat dan tidak ada keluhan di dalam ruang observasi yang selama ini," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia