Suara.com - Seorang lelaki 27 tahun asal Pennsylvania menceritakan dirinya hampir kehilangan nyawanya karena sindrom langka yang dipicu oleh infeksi telinga yang umum terjadi.
Nick Sommons, mengatakan awalnya ia hanya menderita sakit tenggorokan dan sakit telinga pada November 2018. Ia menganggap kondisi ini adalah hal yang biasa, sehingga Nick tidak begitu khawatir.
Beberapa hari kemudian, ketika rasa sakitnya tidak kunjung hilang, ia pergi ke dokter dan diberi obat infeksi telinga. Tapi obat ini justru membuat gendang telinga kirinya pecah.
Merasa telinga kirinya tak kunjung pulih dan ia mulai merasa sakit di telinga kanannya. Nick kembali ke dokter dan ia diberi steroid. Tapi, dua minggu kemudian ia masih sakit dan semakin parah.
"Tubuhku menguning dan mulai kesulitan bernapas. Berjalan saja sudah membuatku sulit bernapas. Itu mengerikan," kata Nick, dilansir Fox News.
Kondisi Nick semakin memburuk hingga akhirnya ia dilarikan ke rumah sakit dan masuk ke ruang gawat darurat. Saat ia sampai di unit spesialis di Danville State Hospital, Nick tidak sadarkan diri.
Hingga akhirnya dokter mendiagnosis Nick menderita sindrom lemierre.
Menurut Genetic and Rare Diseases Information Center (GARD), sindrom lemierre merupakan komplikasi infeksi bakteri langka (Fusobacterium necrophorum). Ia berpotensi mengancam jiwa yang biasanya memengaruhi remaja dan dewasa muda yang sebelumnya sehat.
Kondisi ini biasanya berkembang ke infeksi lain, misalnya infeksi tenggorokan, infeksi telinga atau infeksi sinus dan lainnya.
Baca Juga: Banyak yang Pakai, Ternyata Airpods Bisa Sebabkan Infeksi Telinga
"Pada orang dengan sindrom Lemierre, infeksi awal menyebar ke jaringan dan ruang dalam di tenggorokan, yang menyebabkan darah di bagian yang terinfeksi menggumpal (tromboflebitis septica)," lapor GARD.
Infeksi itu membuat Nick mengembangkan gumpalan di otaknya. Dokter mengira otak Nick tidak akan berfungsi secara penuh dan akan mengalami masalah bicara.
Sepuluh hari kemudian, Nick terbangun dari koma dan ia dipulangkan dari rumah sakit. Di rumah, ia diharuskan untuk beristirahat selama empat minggu dan harus belajar berjalan lagi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!