Suara.com - Dokter: Virus Corona Menular Lewat Percikan Bersin dan Dahak Jarak Dekat
Virus Corona masih menjadi topik pembicaraan hangat. Data terbaru menyebut lebih dari 25 ribu orang positif terinfeksi, dengan 480 di antaranya meninggal dunia.
Masyarakat pun ramai-ramai melakukan langkah pencegahan dengan memakai masker. Diyakini, menggunakan masker bisa mencegah risiko tertular virus Corona. Benarkah demikian?
Dokter Rumah Sakit Palang Merah Indonesia (RS PMI) Bogor, dr Nancy Sovira, memberikan edukasi tentang virus corona Wuhan (2019-nCoV) yang tujuannya agar masyarakat mengetahui virus yang saat ini sedang menghebohkan dunia.
"Sebelum kita berbicara tentang corona, harus terlebih dahulu tahu tentang masalah flu. Karena penyakit ini sama dengan flu lainnya yang penyebarannya melalui dropplet atau percikan bersin dan dahak sewaktu batuk jarak dekat (kontak langsung jarak 1-1,5 meter)," katanya dilansir Antara, Rabu (5/2/2020).
Jika jarak kontaknya dengan penderita seperti satu sampai dua kilometer tidak akan terinfeksi virus yang bisa menyebabkan kematian tersebut terkecuali kontak langsung dengan penderita virus corona.
Dikatakan, seharusnya menggunakan masker adalah penderita bukan orang sehat, walaupun saat ini banyak yang sehat pun menggunakan masker.
Selain itu, menjaga jarak dengan orang terduga menderita flu tujuannya untuk mengurangi penularan, karena untuk pasien yang terinfeksi virus corona dalam penanggulangannya tentu ada standar khusus.
Ia menjelaskan sebenarnya masyarakat tidak perlu terlalu khawatir terhadap flu baik itu Corona maupun flu lainnya jika daya tahan tubuh kuat atau dalam kondisi baik, namun demikian pencegahan harus tetap dilakukan karena siapa saja bisa tertular berbagai jenis penyakit flu.
Baca Juga: Masker Corona Naik Berlipat Ganda, Ini Tanggapan Kemenkes
"Yang perlu diperhatikan adalah daya tahan tubuh agar tidak mudah terjangkit penyakit. Maka dari itu menjaga kesehatan sangat penting untuk semua masyarakat dan tentunya mencegah lebih baik daripada mengobati," tambahnya.
Nancy pun memberikan tips agar daya tahan tubuh selalu terjaga antara lain istirahat harus cukup, makan cukup dengan kadar gizi yang seimbang, hindari gaya hidup yang bisa mengurangi daya tahan tubuh seperti merokok, begadang dan lainnya serta tidur minimalnya sehari enam jam. [ANTARA]
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit