Suara.com - Mata tidak hanya bisa melihat kepribadian seseorang, tetapi juga kondisi kesehatan. Seorang dokter yang menggunakan ophthalmosdope dapat memeriksa bagian belakang mata untuk mengetahui kondisi tubuh seseorang.
Dalam pemeriksaan ini, dokter akan melihat retina seseorang untuk mendeteksi diabetes, tekanan darah tinggi dan arteri. Tetapi, apakah pemeriksaan ini bisa mendeteksi suatu penyakit?
Siegfried Wagner dan Pearse Keane, dokter mata dari Rumah Sakit Moorfields London dilansir oleh mirror.co.uk, mengira mata bisa berbicara mengenai kondisi kesehatan seseorang.
Mereka telah membuktikannya dengan menghubungkan gambar-gambar terperinci retina dari database rumah sakit dengan informasi kesehatan pasien.
Hasilnya, mereka bisa mendeteksi tanda-tanda penyakit pada organ tubuh lain hanya dengan melihat mata pasien.
Bahkan penelitian tentang mata bisa mendeteksi kondisi kesehatan dilakukan dalam ruang lingkup yang lebih besar menggunakan data medis terkemuka dunia.
Dokter Wagner dan Keane berusaha mencari pola di mata yang menandakan munculnya penyakit pada organ tubuh lain. Dalam penelitian ini, mereka lebih fokus mendeteksi alzheimer.
Meskipun ada bukti bahwa bagian belakang mata berubah ketika seseorang menderita alzheimer. Perubahan itu terlalu halus sehingga tidak bisa menentukan diagnosis.
Bahkan di negara-negara maju, antara 50 hingga 80 persen kasus alzheimer tidak bisa terdiagnosis. Selain alzheimer, dokter Wagner dan Keane juga berencana akan mencari tanda-tanda stroke dan penyakit jantung melalui pola mata.
Baca Juga: Makan Bawang Putih Bisa Cegah Infeksi Virus Corona, Mitos atau Fakta?
Tetapi, penelitian mengenai pola mata untuk mendeteksi penyakit ini perlu kehati-hatian dan membutuhkan alat pemindaian mata.
Berita Terkait
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke
-
Divonis Stroke, Kak Seto Ngeyel Disuruh Dokter Istirahat 2 Bulan: Nggak Nendang Rasanya!
-
Kak Seto Baru Sadar Kena Stroke Usai 4 Hari, Gejala Linglung dan Sulit Berpikir
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
Terkini
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!
-
5 Pilihan Obat Batu Ginjal Berbahan Herbal, Aman untuk Kesehatan Ginjal dan Ampuh
-
Catat Prestasi, Tiga Tahun Beruntun REJURAN Indonesia Jadi Top Global Distributor
-
Mengenal UKA, Solusi Canggih Atasi Nyeri Lutut dengan Luka Minimal
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!