Suara.com - Sebuah studi baru yang terbit dalam jurnal The Lancet menunjukkan setidaknya ada 697,5 juta kasus penyakit ginjal kronis pada 2017 dan hampir sepertiga dari pasien tersebut tinggal di dua negara, China (132 juta kasus) dan India (115 juta kasus).
Secara global, penyakit ginjal kronis secara langsung menyebabkan sekitar 1,23 juta kematian pada 2017, dengan tambahan 1,36 juta kematian disebabkan oleh penyakit kardiovaskular akibat gangguan fungsi ginjal.
Menurut peneliti studi, Theo Vos dari University of Washington di AS, penyakit ginjal kronis adalah pembunuh global tersembunyi, penyebab kematian nomor 12 di dunia pada 2017, naik dari urutan ke 17 pada 1990.
"Buktinya jelas, sistem kesehatan di banyak negara tidak dapat mengimbangi permintaan dialisis. Kasus jauh melebihi dan jauh melampaui kemampuan sistem untuk menangannyai. Konsekuensinya, secara harfiah, sangat mematikan," kata Theo Vos, dilansir Health Site.
Menurut penelitian tersebut, 10 negara lain (AS, Indonesia, Rusia, Jepang, Brasil, Pakistan, Meksiko, Nigeria, Bangladesh, dan Vietnam) masing-masing memiliki lebih dari 10 juta kasus pada 2017.
Selain kematian akibat kegagalan organ, gangguan fungsi ginjal juga menempatkan orang-orang pada risiko lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular, kata peneliti.
Penyebab utama penyakit ginjal kronis ini pun bervariasi. Tapi umumnya disebabkan oleh hipertensi dan diabetes.
Hubungan antara penyakit ginjal dan penyakit tidak menular lainnya menyoroti pentingnya perawatan, pencegahan dan kebijakan kesehatan masyarakat dalam membatasi perkembangan penyakit ginjal kronis.
Di beberapa negara berkembang, HIV dan pajanan terhadap racun atau logam berat memainkan peran tambahan. Sementara di beberapa daerah di dunia penyebabnya tetap tidak diketahui, kata para peneliti.
Baca Juga: Duduk Terlalu Lama Berisiko Sebabkan Penyakit Ginjal Kronis, Apalagi Wanita
Berita Terkait
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Jaksa Ungkap Detik-detik Kompol Yogi dan Ipda Aris Habisi Brigadir Nurhadi di Gili Trawangan
-
Tragedi Prada Lucky: Sidang 22 Seniornya Digelar, Sang Ibu Tuntut Keterbukaan
-
"Jangan Berlindung di Balik Privasi!" Keluarga Arya Daru Tuntut Polisi Terbuka Soal 2 Saksi Kunci
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien