Suara.com - Konsumsi Alpukat dan Roti Gandum Tak Baik untuk Kesehatan Ginjal?
Ginjal merupakan salah satu organ yang bekerja cukup keras di dalam tubuh kita. Setiap hari ginjal bertugas untuk menyaring kotoran dari darah, menyingkirkan kotoran tubuh, memproduksi hormon, dan menyeimbangkan cairan dalam tubuh.
Jika ginjal mengalami gagal fungsi tentu bisa membahayakan nyawamu. Oleh karena itu ada hal-hal yang bisa dilakukan untuk menjaganya gar tetap sehat dan berfungsi optimal, salah satunya dengn menjaga asupan makanan sehari-hari.
Dilansir dari Healthline merekomendasikan untuk menghindari sederet makanan guna mengurangi kadar buangan di dalam darah dan bisa memberikan waktu untuk ginjal beristirahat. Makanan tersebut adalah alpukat, daging olahan, dan roti gandum.
Tak semua buah rupanya baik untuk ginjalmu, salah satunya alpukat. Alpukat mungkin menjadi primadona para pelaku diet sehat, namun di sisi lainnya, buah eksotik ini memiliki kandungan potasium yang cukup tinggi, yakni 727 mg per 136 gramnya.
Kandungan potasium ini dua kali dari kandungan dalam pisang, yang kerap disebut-sebut sebagai sumber potasium yang terbaik. Meski potasium memang baik untuk tubuh, tapi jika kadarnya berlebihan maka ginjal akan kesulitan menyingkirkan sisanya dari dalam darah dan membuatnya menumpuk dan membahayakan.
Selain alpukat, ada juga daging olahan seperti bakon dan sosis. Ada alasannya mengapa daging olahan kerap disarankan untuk dihindari, karena kandungan garam dan pengawetnya yang sangat tinggi, yang tentu sangat membahayakan kesehatan dan tentu saja ginjal.
Terlebih lagi, daging apapun, baik diolah maupin tidak itu tinggi protein. Yayasan Ginjal Nasional Amerika Serikat memperingatkan bahwa protein hewani memproduksi kadar asam dalam darah yang tinggi.
Hal ini bisa merusak ginjal apabila dikonsumsi berlebihan. Oleh karena itu, memperbanyak konsumsi buah dan sayur bisa berperan penting dalam kesehatan ginjal.
Baca Juga: Penyakit Ginjal Kronis jadi Penyebab 1 Juta Kematian di Seluruh Dunia
Sama seperti alpukat, roti gandum juga menjadi salah satu pilihan ideal para pelaku diet karena lebih sehat ketimbang roti tawar biasa. Tapi ternyata, ada kandungan di dalam roti gandum yang tak cukup ramah bagi ginjal, yakni fosfor.
Bila Anda adalah seorang pengidap penyakit ginjal, maka Anda perlu berhati-hati soal pilihan roti Anda. Semakin banyak gandum dan biji-bijian yang terkandung, maka semakim tinggi kadar potasium dan fosfor di dalamnya.
Fosfor dan juga potasium merupakan mineral yang membuat ginjal bersusah payah untuk menyingkirkannya. Konsumsi fosfor seharusnya tak lebih dari 1.000 mg per harinya, sementara potasium tak lebih dari 2.000 mg per hari.
Umumnya roti tawar putih mengandung kurang dari setengah potasium dan fosfor yang terdapat dalam roti gandum. Maka roti ini bisa jadi pilihan yang lebih baik apabila Anda memiliki masalah pada ginjal.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan