Suara.com - Para ahli mengatakan, perubahan iklim dan iklan berbahaya yang mendorong orang-orang untuk mengonsumsi makanan cepat saji serta mengonsumsi minuman beralkohol di bawah umur membawa risiko pada anak-anak.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF), dan jurnal kesehatan The Lancet memberi peringkat kepada 180 negara terkait kemungkinan anak dapat berkembang, dengan fokus pada faktor kesehatan dan kesejahteraan anak, seperti pendidikan, gizi, dan kematian mereka.
Kemudian, setiap negara diberi peringkat berdasarkan tingkat emisi karbon di negaranya oleh 40 ahli kesehatan anak yang menyusun laporan tersebut.
"Setiap anak di seluruh dunia sekarang menghadapi ancaman eksistensial dari perubahan iklim dan tekanan komersial," kata mantan Perdana Menteri Selandia Baru Helen Clark.
"Negara-negara perlu merombak pendekatan mereka terhadap kesehatan anak dan remaja untuk melindungi dunia yang akan mereka warisi di masa depan," sambungnya, dilansir BBC, Kamis (20/2/2020).
Para ahli pun memperingatkan akan adanya kenaikan suhu global hingga 4 derajat Celcius pada 2100, yang menurut mereka dapat mengakibatkan konsekuensi kesehatan parah untuk generasi mendatang.
Konsekuensi tersebut, kata mereka, adalah kenaikan permukaan laut, gelombang panas, malnutrisi parah, dan lonjakan penyakit menular seperti malaria.
"Lebih dari dua miliar orang tinggal di negara-negara di mana pembangunan terhambat oleh krisis kemanusiaan, konflik, bencana alam, masalah semakin terkait dengan perubahan iklim," ujar menteri Awa Coll-Seck, dari Senegal.
Meski negara-negara termiskin di dunia merupakan negara dengan emisi gas rumah kaca terendah, mereka justru dianggap paling mungkin terkena dampak negatif dari perubahan iklim.
Baca Juga: Indonesia Krisis Iklim, Pemerintah Didesak Sahkan RUU Perubahan Iklim
Pada 2015 lalu, beberapa negara di dunia menyepakati 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), termasuk tidak adanya kelaparan, nol kemiskinan, dan aksi iklim. Namun, lima tahun kemudian, masih sedikit kemajuan yang telah dicapai.
Berita Terkait
-
Bukan Meninggalkan, Hanya Mendefinisikan Ulang: Kisah Anak Nelayan di Era Modern
-
Bagaimana Perubahan Iklim Bisa Tingkatkan Ancaman Penyakit Zoonosis?
-
Gelombang Panas Malam Hari Sebabkan Jutaan Orang Kurang Tidur
-
Perubahan Iklim dan Letusan Gunung Jadi Penyebab Punahnya Hobbit Flores
-
Gelombang Panas Ekstrem Kini Jadi Ancaman Baru Bagi Pekerja Dunia, Apa yang Mesti Dilakukan?
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan