Suara.com - Vitamin C sangat dibutuhkan terutama untuk menjaga daya tahan tubuh dan kesehatan kulit. Ngomong-ngomong soal vitamin C, banyak produk yang menawarkan kandungan vitamin C hingga 1000 miligram.
Padahal kebutuhan vitamin C harian setiap orang berbeda tergantung usia dan aktivitas sehari-hari.
Anak usia di atas satu tahun misalnya, mereka hanya membutuhkan vitamin C harian sebanyak 40 sampai 45 miligram per hari. Sementara remaja hanya membutuhkan asupan vitamin C sebanyak 65 sampai 90 miligram, dan dewasa di atas 18 tahun membutuhkan 75 sampai 90 miligram per hari.
Angka kebutuhan vitamin C harian tersebut jauh di bawah produk yang mengiming-imingi kandungan vitamin C sampai 1000 miligram. Lalu, bolehkan minuman tersebut dikonsumsi setiap hari?
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Prof. Dr Iris Rengganis, SpPD-KAI mengatakan ia tidak mempermasalahkan masyarakat mengonsumsi produk minuman yang mengandung vitamin C 1000 miligram, dengan catatan, kondisi si peminum dalam keadaan kurang sehat atau kelelahan.
"Kecuali pada saat lelah, sakit, butuh tinggi antioksidannya, itu baru kita bisa dua sampai tiga hari sampai seminggu, kita butuh. Setelah itu biasa lagi normal lagi, jadi jangan dibiasakan," ujar Iris dalam acara Talkshow Imboost di Menteng, Jakarta Selatan, Rabu (19/2/2020).
Namun perempuan yang berpraktik di RSCM itu, tidak merekomendasikan minuman jenis ini dikonsumsi setiap hari, terlebih saat sedang sehat atau sudah mendapat asupan vitamin yang cukup. Iris melanjutkan, tubuh hanya membutuhkan sedikit asupan vitamin C, jika kelebihan maka akan terbuang dan menjadi sia-sia.
"Tapi nggak boleh tiap hari 1000 miligram, jangan, karena kebuang lagi, karena tubuhnya butuh hanya sekian, dikasih 1000, tetap kebuang percuma," tambah Iris.
Baca Juga: 5 Minuman untuk Menjaga Ginjal Anda Tetap Bersih
Lebih jauh Iris mengkhawatirkan jika vitamin C yang dikonsumsi berlebihan bisa membuat vitamin dalam tubuh tidak bekerja maksimal dalam membantu sistem kekebalan tubuh. "Karena kalau kebiasaan juga lama-lama jadi, psikis, minum vitamin daya tahannya nggak ngaruh. Padahal sebenarnya sistem imun bekerja terus," ungkapnya lagi.
Ketua Perhimpunan Alergi dan Immunologi Indonesia dan Guru Besar Universitas Indonesia ini juga menyebutkan kekhawatiran lain, terutama kemungkinan terjadinya keracunan atau efek samping pada organ terutama ginjal yang bekerja keras menyaring racun.
"Sebetulnya takutnya keracunan, itu ada yang mungkin terbentur batu ginjal, tapi tetap kita biasanya tidak memberikan sampai segitu, biasanya pada orang-orang sudah diedukasi, jadi nggak sampai setiap hari," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis
-
72% Sikat Gigi Dua Kali Sehari, Kok Gigi Orang Indonesia Masih Bermasalah? Ini Kata Dokter!
-
Padel Court Pertama Hadir di Dalam Mal, Bawa Olahraga Jadi Makin Fun!
-
Nyaris Setengah Anak Indonesia Kekurangan Air Minum: Dampaknya ke Fokus dan Belajar
-
Event Lari Paling Seru! 8.500 Pelari Pulang Happy dengan Goodie Bag Eksklusif
-
Manfaat Donor Darah Kurang Maksimal Tanpa Peralatan Pendukung Terbaik
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia