Suara.com - Bagi Anda yang setiap harinya bekerja di depan komputer , seperti pekerja kantoran, tentu pernah beberapa kali mengalami mata lelah atau mata tegang akibat terlalu lama menatap layar.
Kondisi mata lelah atau tegang karena terlalu lama melihat layar komputer disebut sebagai sindrom penglihatan komputer atau computer vision syndrome (CVS).
Sindrom yang juga disebut sebagai Digital Eye Strain, menggambarkan sekelompok gangguan penglihatan yang disebabkan oleh penggunaan komputer, atau media digital lain.
Gangguan ini umumnya akan meningkat seiring dnegan jumlah penggunaan layar digital.
Berdasarkan American Optometric Association, gejala paling umum yang terkait dengan CVS adalah ketegangan mata, sakit kepala, penglihatan kabur, mata kering, dan sakit leher atau bahu.
Gejala tersebut umumnya disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk:
- Penerangan layar yang buruk
- Layar yang membuat silau
- Jarak penglihatan yang tidak tepat
- Postur tempat duduk yang buruk
- Masalah penglihatan yang tidak diperbaiki atau disembuhkan
- Kombinasi dari faktor-faktor di atas
Sejauh mana seseorang mengalami gejala CVS seringnya tergantung pada tingkat kemampuan virusal mereka dan jumlah waktu yang dihabiskan untuk melihat layar digital.
Bagaimana layar digital memengaruhi penglihatan?
Baca Juga: Jangan Kebiasaan Mengucek Mata, Ini 5 Dampak Buruknya!
CVS ini mirip dengan carpal tunnel syndrome dan cedera gerakan berulang lainnya, menurut WebMD.
Ketika bekerja di depan komputer, mata harus fokus dan bergerak maju mundur saat membaca. Mata mungkin harus melihat ke bawah pada kertas dan kemudian kembali untuk mengetik.
Mata bereaksi terhadap gambar yang terus bergerak dan berubah, mengubah fokus, mengirimkan berbagai gambar dengan cepat ke otak. Semua pekerjaan ini membutuhkan banyak upaya dari otot mata.
Kondisi ini diperburuk dengan kontras dan cahaya silau dari layar. Terlebih jika kurang sering berkedip dapat menyebabkan mata mengering dan mengaburkan penglihatan secara berkala saat bekerja.
Pekerjaan komputer akan semakin sulit seiring bertambahnya suia dan lensa pada mata menjadi kurang fleksibel. Pada usia 40 tahun, kemampuan untuk fokus pada objek dekat dan jauh akan mulai berkurang, yang disebut dengan presbiopia.
Berita Terkait
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Mata Lelah Gara-gara Layar? Ini 6 Jurus Sakti Biar Gak Cepat Rusak
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Bye-Bye Mata Lelah: Tips Ampuh Maksimalkan Manfaat Dark Mode
-
7 Tanda Anak Alami Gangguan Penglihatan, Orang Tua Wajib Waspada!
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda