Suara.com - Lebih dari 60 tahun, pap smears menjadi praktek ginekologi dalam pencegahan kanker serviks. Semenjak pap smears menjadi bagian signifikan dalam memelihara kesehatan reproduksi wanita, penting untuk mendapat informasi yang akurat.
Namun sayangnya, hingga kini masih banyak berseliweran mitos tentang pap smear. Dilansir dari Business Insider, berikut mitos pap smear yang sering disangka benar padahal tidak.
1. Pap smear sangat menyakitkan
Ini mungkin menjadi mitos paling umum tentang pap smear. Namun sebenarnya, bagi banyak wanita tes pap smear tidak menyakitkan. Memang rasa tidak nyaman pasti ada, sebab ginekolog akan memakai alat untuk membuat vagina terbuka selama prosedur.
2. Pap smear sebelum menikah, artinya tidak perawan
Perlu diperjelas bahwa keperawanan tidak ada dalam konsep medis, ia terbentuk karena sosial, budaya dan agama. Selama ini, banyak orang mengasosiasikan ide keperawanan dengan selaput dara (hymen), sehingga takut tes pap smear akan merusaknya.
Hal itu mungkin dapat terjadi, namun masih sangat tidak mungkin perangkat akan memecahkan selaput dara jika dokter mereka bersikap lembut selama pemeriksaan.
3. Tidak perlu pap smear jika sudah mendapat vaksin HPV
Meski HPV adalah penyebab utama kanker serviks wanita muda, masih ada banyak faktor lainnya. The American Cancer Society menyatakan bahwa riwayat merokok, infeksi HIV, serta riwayat keluarga kanker adalah semua faktor yang berkontribusi terhadap perubahan prakanker pada serviks.
Baca Juga: Menunda Pap Smear sampai 10 Tahun, Wanita Ini Didiagnosis Kanker Serviks
Ini berarti ada kemungkinan bagi seseorang untuk tetap berisiko terhadap kanker serviks, tanpa pernah tertular virus apa pun yang dilindungi oleh vaksin HPV.
4. Anda hanya perlu tes pap smear jika sudah pernah melakukan hubungan seksual
Menurut Planned Parenthood, semua orang dengan organ reproduksi wanita harus mulai melakukan pap smear tahunan mulai usia 21. Ini terlepas dari tingkat aktivitas seksual mereka dan berjalan seiring dengan gagasan bahwa HPV bukan satu-satunya penyebab kanker serviks.
5. Jika Anda mendapatkan hasil abnormal dari tes pap smear, itu selalu berarti Anda menderita kanker
Secara umum tidak perlu panik hanya karena tes Anda memiliki hasil abnormal. Istilah medis untuk sel-sel abnormal di leher rahim disebut cervical dysplasia. Pada dasarnya, ini terjadi ketika sel tidak mengikuti gerakan atau pola bentuknya yang khas.
Terkadang keberadaan sel-sel ini dapat menunjukkan risiko tinggi untuk kanker. Tetapi menurut Koalisi Kanker Serviks Nasional, hasil pap smear abnormal tidak secara otomatis berarti seseorang memiliki kanker serviks, juga tidak berarti akan mengembangkannya di masa depan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
Terkini
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital