Suara.com - Seakan teredam dengan pemberitaan seputar corona Covid-19 yang mendunia, kita tersentak ketika menyadari bahwa kasus demam berdarah atau DBD ternyata juga memerlukan perhatian dan penangan yang tak kalah serius. Di NTT, kasus DBD sudah mencapai 2.116 orang. Jumlahnya sudah jauh melampaui jumlah penderita corona Covid-19 di satu negara. Dan faktanya, DBD jauh lebih mematikan daripada corona Covid-19.
Kasus pembunuhan yang dilakukan anak usia 15 tahun juga sama-sama menyentak kita semua. Pelaku pembunuhan, sebelumnya diketahui memiliki kecenderungan suka menyiksa hewan maupun membunuhnya dalam keseharian. Sejauh apa kita sebagai orangtua harus waspada jika anak memiliki kecenderungan suka menyiksa hewan? Baca artikelnya di bawah ini.
1. Menkes Terawan Sebut Kasus Demam Berdarah di NTT Sudah Serius
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, dr. Terawan Agus Putranto mengatakan kasus demam berdarah di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur mencapai 2.116 orang.
"Ini sangat serius," kata Menkes usai memimpin acara pelantikan dr. Achmad Yurianto sebagai Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) yang baru, menggantikan dr. Anung Sugihantono di Kemenkes, Jakarta, Senin (9/3/2020).
2. Cegah Kekerasan, Kapan Orangtua Perlu Khawatir Anak Suka Menyiksa Hewan?
Pelaku pembunuhan NF (15) terhadap bocah 6 tahun inisial APA masih menjalani pemeriksaan kejiwaan. Sebelum peristiwa ini, NF sudah memiliki kecenderungan suka menyiksa hewan maupun membunuhnya dalam keseharian.
"Kodok hidup, dia (NF) bisa bunuh tusuk-tusuk pakai garpu. Cicak juga biasa dia bunuh juga," kata Heru di Mapolrestro Jakarta Pusat, Sabtu (7/3/2020).
Baca Juga: Bukan Corona Covid-19, Saat Ini Malaysia Justru Sedang Lawan Kasus DBD
3. Ditemukan Xanax di Rumah Ririn Ekawati, Ketahui Efek Samping Penggunaannya!
Saat ini Ririn Ekawati masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Badan Narkotika Nasional terkait dugaan kasus narkoba. Meskipun hasil tes urine Ririn Ekawati menyatakan negatif narkona.
Namun, penyidik yang melakukan penggeledahan di rumahnya telah mengamankan baran bukti berupa pil xanax yang masuk dalam psikotropika golongan empat. Selain itu, penyidik juga menemukan pil happy five di tas asisten Ririn Ekawati.
4. Terkait Wabah Covid-19, Siswa dan Guru Bisa Ambil Libur 14 Hari Asal...
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 5 Rekomendasi Cushion Lokal dengan Coverage Terbaik Untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp50 Ribuan
Pilihan
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
Terkini
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat
-
Langkah Krusial Buat Semua Perempuan, Gerakan Nasional Deteksi Dini Kanker Payudara Diluncurkan
-
Dukung Ibu Bekerja, Layanan Pengasuhan Modern Hadir dengan Sentuhan Teknologi
-
Mengenalkan Logika Sejak Dini: Saat Anak Belajar Cara Berpikir ala Komputer