Suara.com - Virus corona Covid-19 memang dapat menginfeksi siapa saja, terutama anak-anak. Tapi, menurut laporan Live Science, kemungkinan sakit mereka menjadi parah kecil.
Pernyataan ini merupakan hasil dari studi baru dari provinsi Shenzhen China yang diunggah pada situs MedRxiv pada Rabu (4/3/2020).
Tim peneliti yang dipimpin oleh peneliti dari Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Shenzhen.
Menurut peneliti, penelitian in perkembangan dari studi sebelumnya yang mana menunjukkan anak-anak tampaknya tidak akan sakit oleh Covid-19.
Kemungkinannya karena anak-anak memiliki paru-paru yang lebih sehat daripada paru-paru orang dewasa; mereka tidak merokok dan terpapar polusi rendah.
Serta kerena orang dewasa lebih mungkin memiliki kekebalan tubuh yang lebih rendah terhadap penyakit pernapasan, ujar para peneliti yang melakukan studi sebelumnya.
Namun, penelitian baru menunjukkan anak-anak, pada kenyataannya, 'menangkap' virus corona pada tingkat yang sama dengan orang dewasa.
Temuan ini juga menunjukkan penyakit paling cepat menyebar di dalam keluarga, dengan 15% orang yang hidup dengan pasien kemudian terinfeksi virus juga.
Hal yang masih belum jelas adalah seberapa siap anak-anak, dengan gejala yang relatif ringan, menyebarkan penyakit kepada orang lain, terutama kepada orang tua yang rentan.
Baca Juga: 2 Pasien Corona Dinyatakan Negatif, Tapi Masih Harus Diperiksa
"Itu salah satu pertanyaan penting yang tersisa saat ini, dan kami sedang berusaha mencari cara untuk menjawabnya," kata penulis studi Justin Lessler, seorang ahli epidemiologi penyakit menular di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health.
Berita Terkait
-
Diungkap Polri, Ratusan Anak Edarkan Narkoba jadi Alarm Keras: Narkoba Sudah Acak-acak Generasi Muda
-
Viral Diselingkuhi, Influencer Na Daehoon Ungkap Pesan Haru soal Anak-Anak
-
Anak-Anak Tahu Ayahnya Dipenjara, Jonathan Frizzy Cuma Bisa Komunikasi Lewat Video Call
-
Anggaran Daerah Dipotong, Menteri Tito Minta Pemda Tiru Jurus Sukses Sultan HB X di Era Covid
-
Putus Rantai Cacingan, Kemenkes Ajak Orang Tua Rutin Beri Obat Cacing dan Jaga Kebersihan Anak
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan