Suara.com - Pandemi Corona Masih Berjalan, Warga Disarankan Tunda Perjalanan Mudik
Angka kasus positif virus corona Covid-19 di Indonesia makin meningkat secara signifikan. Per Rabu (18/3/2020), tercatat ada 227 kasus Covid-19 di Indoneia.
Meningkatnya angka kasus ini membuat kekhawatiran sebagian masyarakat akan terus muncul sampai Idul Fitri pada bulan Mei nanti. Mengingat mudik atau pulang kampung adalah tradisi yang biasa dilakukan menjelang Idul Fitri, apakah masih bisa dilakukan di tengah mewabahnya Covid-19?
dr. Pompini Agustina, SpP dari RS Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, berharap hal ini tidak akan terjadi. Upaya pencegahan diharapkan agar terus dilakukan supaya menjelang Idul Fitri nanti jumlah transmisi semakin menurun.
Oleh karena itu, mengingat begitu cepatnya Covid-19 menular, maka ia mengimbau seluruh masyarakat untuk bisa bersama-sama memutuskan mata rantai penularan dengan mempertimbangkan apabila hendak bepergian jauh.
"Sebisa mungkin jika tidak diperlukan sekali untuk bepergian atau perjalanan cukup jauh sebaiknya tolong dipertimbangkan. Kecuali ada hal-hal urgent yang memang harus melakukan perjalanan cukup jauh," katanya dalam acara Workshop Kesiapan Nakes, Faskes dan Dukungan Psikosial dalam Penanggulangan Covid-19 di Indonesia, Kamis (19/3/2020).
Ia melanjutkan, pada kondisi menjelang Lebaran dan saratnya penumpang mudik nanti bisa dibayangkan akan berpotensi menular atau jadi sumber penularan di tempat tersebut.
Selain itu, bisa jadi saat pulang ke daerah masing-masing, satu orang bisa menularkan kepada banyak orang atau menjadi yang disebut super-spreader.
"Hal ini yang tidak kita harapkan, semoga transmisi kasus semakin menurun sehingga kita nanti Lebaran bisa bepergian," sambungnya.
Baca Juga: Covid-19 Mewabah Jelang Lebaran, Polri Susun Strategi Pengamanan Mudik
Kemudian, selain mempertimbangkan apabila hendak bepergian jauh, memutus mata rantai penularan bisa dengan cara mengenali gejala virus corona. Setelah mampu mengenali, maka lakukan pembatasan aktivitas di luar seperti yang sedang dilakukan sekarang ini.
"Sekarang dilakukan pembatasan itu, tolong dikerjakan. Jangan digunakan untuk kegiatan atau aktivitas lain di luar rumah," tegas dr. Pompi, sapaannya.
Ia juga mengimbau kepada orang-orang dengan faktor risiko seperti lansia atau orang dengan penyakit penyerta atau komorbid untuk tetap melakukan isolasi, beristirahat atau mengurangi aktivitas kegiatan di luar rumah.
Bisa jadi pada orang muda yang mungkin kasusnya lebih ringan dan lalu terinfeksi meski daya tahan tubuhnya baik, ia dengan mudah dapat menularkan ke orang-orang dalam kelompok berisiko tersebut dan mudah mengalami gejala tinggi seperi pneumonia.
Jika memang harus bepergian jauh karena sebuah urusan yang mendesak, dr. Pompi menyarankan untuk selalu melakukan kebersihan tangan, terutama ketika menyentuh barang-barang atau benda-benda di sekitar kita.
Kemudian kurangi atau sama sekali tidak menyentuh bagian wajah terutama hidung, mulut, atau mata. Terakhir ketika batuk atau bersin, segera lakukan etika batuk dan bersin, menggunakan masker atau tutup hidung atau mulut dengan lengan bagian dalam.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja