Suara.com - Kasus Covid-19 Meningkat Pesat, Indonesia Butuh Rumah Sakit Khusus Corona?
Kasus positif virus Corona Covid-19 di Indonesia naik secara signifikan, bahkan bertambah lebih dari 50 kasus baru per hari. Apakah sudah saatnya Indonesia bangun rumah sakit khusus Covid-19 seperti di Wuhan, China?
Menjawab pertanyaan ini, Dr. Moh Adib Khumaidi, SpOT, Ketua Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia (PDEI), angkat bicara. Menurutnya, Indonesia butuh rumah sakit khusus untuk menangani pasien Corona Covid-19 seperti di Wuhan.
"Bukan tidak mungkin seperti itu (RS di Wuhan). Jadi kalau kami mendorong ada 1 wilayah ada 1 tempat. Di Jakarta ada Wisma Atlet atau satu wilayah di Pertamina Jaya, saya kira itu satu usulan cukup bagus. Progresif ke sana saat ini juga sudah dipersiapkan," ujar di PB IDI, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (19/3/2020).
Demografi Indonesia sebagai negara kepulauan, maka rumah sakit khusus Covid-19 ini tidak hanya terpaku pada DKI Jakarta atau di pulau Jawa. Maka, Dr. Adib mencatat RS khusus Covid-19 ini sedikitnya harus ada di setiap provinsi di Indonesia.
"Wilayah sekarang trennya naik, Jawa Tengah, Jawa Timur harus disiapkan rumah sakit khusus. Sehingga nanti bener-benar diisolasi dan dilakukan perawatan, karena bukan tidak mungkin jika outbreak ini semakin berkembang, sepertinya halnya di negara-negara lain," terangnya.
Usulan rumah sakit Covid-19 ini memang sudah lama diutarakan. Di dalam rumah sakit itu nantinya harus ada sarana dan prasarana penunjang merawat para pasien Covid-19, baik pasien dalam pengawasan (PDP) ataupun mereka yang sudah dinyatakan positif.
Bersama rekan-rekan sejawat, nantinya Dr. Adib akan siap membantu mencari dan membuka pintu bagi para perawat maupun petugas medis, yang bersedia menjadi relawan bertugas di rumah sakit tersebut.
Baca Juga: Demi Bisnis dan Citra, Rumah Sakit di Indonesia Tak Terbuka soal Corona
"Kami pun akan menyiapkan teman-teman sejawat kami yang bukan tidak mungkin. Ini akan saya sampaikan relawan-relawan medis untuk mendukung rumah sakit khusus tadi," katanya.
Karena para petugas medis siap jadi garda terdepan merawat pasien Covid-19. Di mana setiap saat ancaman terinfeksi akan selalu membayangi, maka sudah seharusnya pemerintah memberikan perlindungan, dengan memastikan ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD).
"Mohon dukungan teman-teman kami untuk APD, supaya teman-teman kami bisa bekarja dengan aman," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja