Suara.com - Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Rita Rogayah mengatakan pihaknya tengah melakukan peluasan ruang perawatan bagi pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona Covid-19. Hal itu seiring dengan meningkatnya jumlah PDP.
Menurut Rita, sejauh ini RSUP Persahabatan hanya dapat menampung sebanyak 30 orang PDP sehingga peluasan kamar untuk perawatan tengah dilakukan. selama proses peluasan tersebut, PDP masih dirawat di ruang instalasi gawat darurat (IGD).
"Saat ini kami sudah melakukan peluasan rawat PDP. Ruangan yang nanti kita harapkan bisa ditingkatkan berjumlah 50 tempat tidur. Sampai saat ini kami baru bisa menerima 30 pasien, ini pun kami masih menempatkan pasien-pasien di IGD. Mudah-mudahan dalam satu atau dua hari ini semua ruangan yang kami siapkan dapat digunakan," kata Rita kepada wartawan, Kamis (19/3/2020).
Sementara itu, untuk pasien positif corona di RSUP Persahabatan per Rabu (18/3) berjumlah 17 orang. Sedangkan, mereka pasien dalam pengawasan berjumlah 13 orang, dengan 7 di antaranya ditempatkan di IGD.
"Kami merawat 23 pasien, pasien yang sudah dinyatakan positif berjumlah 17 orang, pasien dalam pegangawasan 6 pasien. Kami masih memmpunyai 7 pasien PDP yang berada di IGD," kata Rita.
"Hari ini kami menyatakan dua pasien covid yang hasil swabnya dua kali negatif sehingga pasien ini sudah dapat dipindahkan ke ruangan isolasi. Jumlah pasien yang sudah kita nyatakan sembuh hingga saat ini berjumlah 9 pasien," sambungnya.
Sementara untuk kategori orang dalam pemantauan (ODP) di RSUP Persahabatan terus mengalami peningkatan seiring banyaknya yang melakukan pemeriksaan. Menanggapi hal tersebut, Rita berujar bahwa pihak rumah sakit menerjunkan lebih banyak dokter.
"Untuk pasien-pasien yang masuk ke dalam kelompok ODP, semakin lama semakin meningkat, saat ini kami mempunyai dalam kelompok itu dengan total 137 pasien. Untuk peningkatan jumlah pasien ini maka kami menurunkan beberapa dokter lagi. Sehingga pelaksanaan pelayanan dapat berjalan baik," katanya.
Baca Juga: Dirut RSUP Persahabatan Bantah Tak Layani Wartawan yang Mau Periksa Corona
Berita Terkait
-
Pemprov Jabar Siapkan 3 Skenario Terburuk Jika Corona Makin Mewabah
-
Akhirnya! Boyolali Liburkan 1.492 Sekolah di Tengah Wabah Corona
-
Amnesty: Pemerintah Wajib Lindungi HAM Petugas Kesehatan Covid-19
-
Termometer Inframerah Ternyata Rentan Salah Ukur Suhu Tubuh
-
Wabah Corona, Mojokerto Tutup Semua Fasilitas Publik sampai 29 Maret
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
'Jangan Selipkan Kepentingan Partai!' YLBHI Wanti-wanti DPR di Seleksi Hakim Agung
-
Tak Tunggu Laporan Resmi; Polisi 'Jemput Bola', Buka Hotline Cari 3 Mahasiswa yang Hilang
-
Skandal Korupsi Kemenaker Melebar, KPK Buka Peluang Periksa Menaker Yassierli
-
Siapa Lelaki Misterius yang Fotonya Ada di Ruang Kerja Prabowo?
-
Dari Molotov Sampai Dispenser Jarahan, Jadi Barang Bukti Polisi Tangkap 16 Perusuh Demo Jakarta
-
BBM di SPBU Swasta Langka, Menteri Bahlil: Kolaborasi Saja dengan Pertamina
-
Polisi Tetapkan 16 Perusak di Demo Jakarta Jadi Tersangka, Polda Metro: Ada Anak di Bawah Umur
-
Skandal 600 Ribu Rekening: Penerima Bansos Ketahuan Main Judi Online, Kemensos Ancam Cabut Bantuan
-
Misteri Foto Detik-Detik Eksekusi Letkol Untung, Bagaimana Bisa Dimiliki AFP?
-
Kebijakan Baru Impor BBM Ancam Iklim Investasi, Target Ekonomi Prabowo Bisa Ambyar