Suara.com - Penyemprotan disinfektan belakangan sering dilakukan di tempat-tempat umum dalam upaya mencegah penularan virus corona. Tak hanya tempat umum, bahkan rumah-rumah warga pun disemprot secara masal menggunakan cairan tersebut. Di beberapa tempat, bahkan dibuat bilik disinfektan khusus menyemprot tubuh manusia.
Ahli epidemiologi Universitas Indonesia Syahrizal Syarif menyampaikan bahwa menyemprotkan cairan disinfektan merupakan tindakan yang mubazir.
"Saya tahu kegiatan penyemprotan itu bisa menenangkan masyarakat. Tapi sebetulnya kita lakukan mubazir sumber daya besar-besaran. Kenapa tidak kita alokasikan anggaran yang lebih bermanfaat. Misalnya memberikan sembako pada masyarakat yang terdampak dari imbuan tetap di rumah," papar Syahrizal dalam siaran langsung melalui kanal Youtube Unusia TV, Jumat (3/4/2020).
Ia menjelaskan bahwa disinfektan termasuk bahan kimia yang tidak boleh disemprotkan ke manusia, juga benda-benda yang diduga terkontaminasi dengan orang sakit. Cairan tersebut seharusnya digunakan untuk membersihkan area rumah sakit dan ruang publik yang sering didatangi banyak orang.
"Yang harus melakukan ini rumah sakit, karena banyak yang datang ke sana. Kedua ruang publik seperti terminal, kereta api, bus. Di tempat duduk orang, baik ruang tunggu atau pun di dalam transportasi, itu memerlukan disinfektan," jelasnya.
Dalam upaya pencegahan virus corona, menurut Syahrizal, penggunaan antiseptik dan hand sanitizer telah cukup efektif. Sebab keduanya mampu membunuh kuman, bakteri, juga virus.
"Penerapan disinfektan itu untuk rumah sakit, ruang operasi itu perlu disinfektan. Dalam situasi seperti ini, mari gunakan hand sanitizer. Itu juga sebenarnya pilihan yang digunakan ketika air mengalir tidak ada," ucapnya.
Syahrizal memaparkan bahwa proses penularan virus corona terjadi melalui sentuhan antar manusia, droplet atau cairan dari batuk dan bersin, dan benda yang terkontaminasi virus. Oleh sebab itu, tidak dianjurkan untuk melakukan penyemprotan disinfektan di jalan-jalan umum.
Baca Juga: Lindungi Makanan dari Mobil Disinfektan, Sopir Ojek Bikin Najwa Terharu
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis