Suara.com - Para ilmuwan saat ini tengah melakukan percobaan mengenai efektivitas obat malaria, yaitu hidroksiklorokuin. Berdasarkan penelitian laboratorium sebelumnya, obat ini bekerja dengan cara memblokir virus corona baru dari upaya memasuki sel.
Namun, sebuah penelitian kecil yang terbit pada akhir Maret 2020 lalu dalam jurnal medis Prancis memberikan bukti baru bahwa hidroksiklorokuin tampaknya tidak membantu sistem kekebalan tubuh 'membersihkan' SARS-CoV-2 dari dalam tubuh.
Dilansir dari The Conversation, ide pemberian hidroksiklorokuin dengan obat antibiotik, azithromycin, efektif mengatasi Covid-19 mendapat 'perhatian' akibat studi yang terbit pada 17 Maret 2020 lalu. Studi oleh Philippe Gautret di Marseille, Prancis, ini melakukan percobaan terhadap 80 pasien.
Meski beberapa hasilnya mendukung metode pengobatan ini, ilmuwan menekankan orang-orang juga harus melihat bahwa sebagian besar dari responden studi tersebut hanya memiliki gejala ringan.
Terlebih lagi, 85% dari responden tidak mengalami demam sehingga menunjukkan bahwa pasien kemungkinan membunuh virus secara alami tanpa intervensi.
Tetapi, dua penelitian lain memiliki hasil bertentangan.
Penelitian dari Prancis yang dilakukan oleh Jean-Michel Molina menemukan setelah lima hingga enam hari perawatan dengan hidroksiklorokuin (600mg per hari selama 10 hari) dan azithromycin (500mg pada hari pertama dan 250mg pada hari ke-2 dan ke-3), delapan dari 10 responden mereka masih dites positif Covid-19.
Dari 10 pasien ini, satu di antaranya meninggal, dua pindahkan ke ICU dan lainnya harus dikeluarkan dari perawatan karena komplikasi serius.
Selain itu, sebuah penelitian di China pun menunjukkan tidak ada perbedaan pada pasien setelah tujuh hari, baik dengan atau tanpa hidroksiklorokuin.
Baca Juga: Klorokuin Disebut Bisa Obati Corona, Andrea Dian: Saya Mual Sampai Tremor
Oleh karenanya, meski obat malaria ini sudah disetujui penggunaannya untuk mengatasi Covid-19, masih ada pertanyaan tentang kemanjuran pengobatannya.
"Percobaan klinis acak sedang berlangsung, dengan hidroksiklorokuin harus memberikan jawaban pasti mengenai dugaan kemanjuran kombinasi ini dan akan menilai keamanannya," tulis peneliti dalam makalah mereka.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
Terkini
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama