Suara.com - Sebelum wabah virus corona Covid-19, pernah terjadi beberapa pandemi virus seperti flu Spanyol tahun 1918. Pandemi virus lainnya pada abad terakhir yaitu polio tahun 1950-an, influenza tahun 1957 dan 1968 dan H1N1 tahun 2009.
Tetapi, semua pandemi virus itu tidak menyebabkan malapetaka sebesar corona Covid-19 sekarang ini. Karena, hampir semua orang menghadapi kesulitan yang luar biasa akibat wabah virus corona Covid-19.
Kondisi ini membuat dua orang dokter yang pernah mengahadapai wabah SARS merasa khawatir, bila wabah virus corona Covid-19 sekarang ini akan jauh lebih buruk daripada pandemi virus lainnya.
Hal itu bisa saja terjadi akibat tiga jenis perilaku manusia ketika menghadapi wabah virus corona Covid-19. Sebuah penelitian yang dilansir oleh Forbes pun terus mengamati perilaku tersebut selama beberapa bulan ke depan.
1. Penolakan
Pertama adalah perilaku penolakan. Dokter telah mengatakan bahwa ada banyak pasien yang tidak mau mendengarkan sarannya ketika didiagnosis terinfeksi virus corona Covid-19.
Pasien justru tampil ceria di hadapan orang lain meski dokter telah mendiagnosisnya. Penyangkalan ini seolah menjadi mekanisme mereka dalam bertahan dan melindungi dirinya sendiri.
Tetapi, penolakan itu akan berbahaya bagi orang di sekitar. Apalagi bila ia tidak melakukan langkah-langkah perlindungan dan pencegahan penularan virusnya ke orang lain.
Dalam aksus corona Covid-19, kita bisa melihat banyak orang yang menyangkal atau tidak peduli ketika virus ini pertama kali muncul di Wuhan, China.Bahkan ketika virus corona Covid-19 ini menyebar di negara-negara lainnya, reaksi sebagian besar orang masih sama karena mengira dirinya bukan kelompok yang rentan terpapar.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Pemerintah Imbau Berhenti Total 3 Hari Cegah Corona?
2. Panic Buying
Kedua adalah perilaku orang yang berusaha mengendalikan lingkungan terdekat mereka ketika situasi krisis. Banyak orang justru berusaha menimbun barang-barang kebutuhan karena rasa khawatirnya menghadapi pandemi virus corona Covid-19.
Tidak hanya kebutuhan sehari-hari, mereka juga menimbun barang-barang medis untuk perlindungan dirinya, seperti masker, tisu, hand sanitizer dan lainnya yang bisa membunuh virus corona Covid-19.
Mereka melakukan itu untuk mengendalikan rasa takutnya. Sayangnya, perilaku itu hanya membuatnya merasa nyaman sementara dan salah. Langkah itu hanya akan merugikan orang lain yang lebih membutuhkan, seperti tenaga medis.
3. Hiperbola akan kabar baik
Perilaku ketiga adalah haus akan kabar baik. Jika ada satu pasien corona Covid-19 yang berhasil lepas dari ventilator dan memasuki masa pemulihan, kabar itu bagaikan udara segar bagi tenaga medis dan keluarga pasien.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru